Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Ayah Bikin Lemari Buku, Meili dan Barra Bangun ‘Rumah’




Ini  lemari multifungsi kreasi Ayah.
Liburan akhir tahun lalu, meski tidak ke luar kota, tetapi kami cukup padat aktivitas. Rumah kami, Alhamdulillah tidak berhenti menerima kedatangan kerabat yang ingin berlibur juga di rumah. Selain itu, ayah  punya waktu senggang membuat kerajinan lemari buku. Inspirasi suamiku memang tidak berhenti mengalir meski hari-harinya telah disibukkan dengan urusan bisnisnya. Ya, hitung-hitung refresing yang menghasilkan, ujar suamiku.
 
Jadi ceritanya, menjelang risainku di awal tahun lalu, dan  rencanaku yang ingin berbisnis dari rumah dengan menjual jasa menulis, menginspirasi suamiku untuk membuat  “lemari kerja" multifungsi. Lemari yang memudahkan aku meletakkan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaanku. 

Kurang lebih seminggu, suamiku mengumpulkan limbah kayu jati landa yang dibelinya dari workshop furniture di daerah Bantargebang, Bekasi Timur. Browshing desain dari internet dan kemudian menggambar sketsanya dengan modifikasi. Sepulang dari kantor, pasti ada saja perkakas tukang yang dibeli suami. Mulai dari meteran, gergaji kayu, perekat, palu sampai bor.. Wah, satu-satu penuh juga koleksi perkakas di rumah. Bahkan, ada box khusus yang tersimpan rapi. Niat bener nih ayah hehe. 

Hari Sabtu pagi eksekusi dimulai.  Anak-anak yang masih bermalasan di tempat tidur, dibangunkan ayah. “ Yuk Mel, bikin lemari buku buat Mama,” bisik suamiku di telinga Meli yang masih senyap-senyap. “Nanti aja yah, siangan dikit,” ujarku dari balik gordein kamar. Tapi, dasar ayah ga kehilangan akal untuk membuka mata Meili. Tidak lama kemudian, Meili langsung bangun dan minta mandi. Aku hanya geleng-geleng kepala melihatnya. Barra pun ikutan bangun, karena keributan kecil dan melihat di samping tempat tidurnya Meili  tidak ada.


Aku dan ibuku mulai sibuk di dapur menyiapkan makan siang. Di halaman, ayah dan Meili memulai atraksinya, menyiapkan perangkat. Barra dan Meili seperti biasa deh banyak berceloteh sendiri. Tak berapa lama hmmm. kayaknya  ayah  kebingungan nih. Peluhnya sudah mulai menetes. 

Rupanya  kayunya keras sekali dan agak susah dirangkai atau direkatkan antar bagiannya. Paku pun tidak bisa digunakan, karena dikhawatirkan memecahkan permukaan kayu. Sehingga  untuk merekatkan antar bagian dibutuhkan paku dari kayu juga. Tidak sesuai dengan prediksi tukang kayu amatiran nih. Jadilah ayah membuat paku manual dari kayu.  Meili yang melihatnya, langsung berujar. "Mah, ini kayunya bisa buat bikin es Piscok (Pisang Coklat) !"

Aku pun yang punya kesibukan sendiri di dapur, jadi bolak-balik ikut membantu memegangi kayu, karena harus ditekan kuat pada pada saat pengeleman dan perakitan.  Si Meili yang awalnya membantu ayah, mulai bosan, dan sepertinya asyik memilih aktivitasnya sendiri bersama Barra merangkai kayu-kayu yang belum dirangkai. Lucu juga mendengar Meili dan Barra yang sibuk membuat rumah kayu.

Sempat beberapa kali terjadi keributan kecil karena bangunan yang sudah dirangkai Meili, diacak Barra yang ingin mengatur sendiri. Hhehe. Tak lama kemudian, teman Meili datang, jadi deh tambah ramai. Permainannya pun jadi beragam. Bukan hanya merangkai puzzle-puzzle kayu, sekaligus juga menyanyi, bermain tepuk tangan, drama-dramaan. Wah tambah ramai. Si Ayah yang pusing karena lemari bukunya hampir gagal jadi geli melihat pola tingkah anak-anak yang lucu dan berdaya khayal tinggi. 

Lemari buku akhirnya baru selesai keesokan harinya, setelah datang bantuan tenaga dari teman ayah yang kebetulan silaturahmi bersama keluarganya ke rumah. Alhamdulilllah, kelar juga ya yah. Terima kasih Ayah. Lemari bukunya bagus. Meili pun dah ambil tempat nih buat meletakkan buku-buku ceritanya di lemari ini. Beberapa hari kemudian, Ayah pun kembali membuat tempat sandal. Kali ini mudah membuatnya. Jadi cukup dikerjakan oleh ayah sendiri dengan dibantu Barra yang ikut mengecat.Wah ternyata mengasyikkan juga ya liburan sambil membuat perkakas rumah tangga. Ayah tambah kreatif, anak-anak pun  belajar kreatif.

Barra yang asyik mengecat, langsung menghentikan aktivitasnya begitu difoto


1 komentar:

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.