Proyek Sosial Media Pertamaku
Sosial media (sosmed) memang lagi booming saat ini. Semua yang berhubungan dengan promosi, publikasi, kampanye yang bertujuan menarik massa dan simpati selalu tak pernah lepas dari tools sosial media. Sehingga kemudian ada rumus, kalau mau berhasil, ya kuasailah media sosial. Kampanye Jokowi-Ahok untuk maju menjadi Jakarta Satu, salah satunya yang berhasil membendung massa melalui media sosial.
Kemajuan dunia teknologi gadjet di Indonesia, serta murahnya akses internet menjadi salah satu faktor media sosial begitu booming di negeri ini. Hampir semua gadget menawarkan kemudian ber-media sosial dengan fitur yang beragam. Bahkan, kadang suka geli sendiri, satu gadget smartphone, seseorang bisa mengakomodir lebih dari 5 media sosial : facebook, twitter, path, we chat, kakau talk, instagram, google plus dan sebagainya. Uniknya semuanya itu dipakai hehhehe. Memang konsumen Indonesia paling disukai pebisnis luar. Paling royal dalam konsumsi. Padahal belum tentu, menu media sosial itu dipakai semua. Tidak jarang banyak ditemui updetannya sama semua. Di path, instagram, facebook, twitter, karena settingannya dibuat bisa dishare ke semua perangkat. Wkkwkwk, suka geli sendiri. Begitulah uniknya konsumen Indonesia.
Pencapaian follower belum ada sebulan |
Dunia gadget ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia. Menurut data dari Asosiasi Jasa Penyelenggara Internet Indonesia (AJPII), jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai lebih dari 60 juta orang. Tiap tahun angkanya terus meningkat signifikan sekitar 20-30 persen pertahun. Sampai akhir tahun 2013, diperkirakan jumlah pengguna internet bertengger di angka 120 juta orang. Welehhh..dua kali lipat kenaikannya. Murahnya harga smartphone android digadang-gadang menjadi pemicunya. Kelompok remaja dan wanita merupakan kelompok mayoritas pengguna media sosial dengan kisaran usia 14-36 tahunan.
salah satu status yang paling digemari follower |
Tentang penggunaan sosial media, sebenarnya jujur baru aku pahami betul beberapa bulan ini. Aku memang pengguna facebook sejak 2011, dan baru awal tahun 2013, mulai melirik twitter. Dan, pernah punya twitter sejak pertengahan 2012, tapi heheh males banget diupdate. Karena aku tergolong orang yang tidak suka ekspresionis di dunia maya. Kebanyakan teman-temanku di kantor waktu itu, twitter kerap dijadikan ajang curhatan, kegalauan, sindir menyindir, bahkan sampai ribut besar hanya gara-gara status twitter. Hmmm ..aku waktu itu belum punya account twitter.
Tapi dalam perkembangan, ternyata memang media sosial kalau digunakan maksimal untuk kepentingan promosi, edukasi, kampanye, publikasi dan sebagainya, dampaknya sangat dahsyat. Dunia benar-benar serasa dalam genggaman. Mulailah berstatus ria di twitter. Tepatnya setelah risain awal Januari 2013. Tapi tetap ga aktif juga. Sudah sibuk nulisin kepentingan klien, nulis blog, urus anak, suka ga kepikiran mengupdate apa. Padahal kalau memang niat, bisa aja ya update status hehehe (ini perkara ngga niat).
Salah satu status fanspage yang digemari follower |
Sampai pada suatu ketika, klien content web saya menawarkan project mengelola media sosial sebuah pameran kementerian. Angka penawarannya cukup lumayan sih ehhhe pada waktu itu...Dengan penuh semangat, aku mencari tahu tentang seluk beluk media sosial. Alhamdulillah, beruntungnya hidup di jaman sekarang. Semuanya bisa diperoleh dengan mudah melalui Mbah Google. Dalam tempo beberapa hari, 80 persen teori sudah aku lalap. Tinggal prakteknya. Bahkan aku bisa presentasi di hadapan relasi klien dengan sukses. Definisi sukses aku waktu itu bisa menjelaskan dan menjawab pertanyaan klien sehingga mereka puas dan yakin akan kemampuanku.
Sebenarnya dari segi teori, event ini sangat mepet waktunya. Saya hanya diberi waktu efektif sebulan untuk menggempur promosi di dunia maya. Setidaknya normalnya, kurang lebih tiga bulanlah buat exposure. Apalagi dengan aku yang ga punya pengalaman di bidang ini. Wahh..sempet gugup juga alias stress. Waktu itu aku hanya memiliki Blackberry. Sementara, klien butuh promosi via instagram. Dengan dimodalin suami, smartphone android langsung dibeli. Weeehh modal juga. Aku kira cukup dengan BB saja. Soal teknologi, ternyata perangkat BB dibanding android sangat kurang. Tidak lincah untuk men-drive update status twitter, apalagi fanspage. Sempet kecewa berat sama BB.
Aku optimal beraksi sejak 26 Agustus 2013. Bahan-bahan masih terbatas. Karena klienku yang menawarkan proyek sosmednya sebagai penyelenggara event sekaligus kontraktor stand masih perlu koordinasi mendalam dengan kliennya. Jadilah aku hanya pasang status-status motivasi yang sesuai dengan misi evennya yang mengajak generasi muda agar mencintai dan menggunakan produk buatan dalam negeri. Kurang lebih seminggu deh aku isi content fanspage dan twiter dengan status seperti ini. Begitu pula dengan instagram yang mulai efektif aku gunakan pada minggu pertama September 2013. Padahal eventnya tangga 26 September 2013. Welehhh. Sedangkan kliennya klienku yang EO dan Kontraktor Stand itu terus menagih supaya lebih banyak follower. Salah satu cara efektif adalah dengan menggelar kuis dengan hadiah menarik. Ga ada cara lain untuk mendongkrak follower dalam tempo cepat.
Waktu itu aku mendapat banyak pencerahan dari Fanspage ID. Bermanfaat banget. Fanspage ID juga menawarkan banyak tips, strategi agar fanspage kita tepat sasaran dan ter-buzz maksimal. Ada program promosi berbayar juga agar jumlah follower banyak sesuai target. Fitur-fitur apilikasi fanspage juga lumayan memberikan edukasi agar halaman fanspage saya di Pameran Produksi Indonesia 2013 lebih meluas. Hehheh tapi lagi-lagi aku masih ingin alami dulu deh, ga usah bersponsor dengan beberapa pertimbangan.Apalagi sampai membeli follower..Aduuhh ga deh, sama sekali ga tertarik menggelembungkan jumlah follower dengan membeli. Tidak ada manfaatnya. Masa kita harus berkoar-koar dengan robot. Meski ada penjual follower ini memastikan follower yang dijualnya itu asli manusia bukan robot, aku tetap kurang yakin.
Selain itu, aku juga punya idealisme untuk mensosialisasikan dan mengedukasi anak-anak muda agar bangga dengan produk Indonesia. Dengan suka cita aku mencari berita tentang kejayaan produk Indonesia di pentas dunia. Siapa saja pengharum bangsa lewat produk kreatif yang mereka ciptakan.
Alhamdulillah dalam tempo relatif singkat, followerku bertambah banyak. Aku mengadakan sekitar empat kuis berhadiah voucher pulsa (mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 100 ribu), merchandise USB dan card reader. Lombanya aku bikin variatif. Pertama, kompetisi testimoni menggunakan produk Indonesia. Kedua, lomba tweet promo event Pameran Produksi Indonesia. Ketiga, kontes foto menggunakan produk buatan Indonesia. Keempat, kontes promo event dengan bahasa yang kreatif. Kelima, kontes tebak produk biuatan Indonesia. Sambil menjawab, mereka juga harus mention ke temannya lagi.
Lucu juga, lihat antusias dari partisipan yang kebanyakan anak-anak SMU. Ada juga yang kuliah. Dan, ternyata kebanyakan follower adalah banci kontes. Aku bangun hubungan yang lumayan akrab dengan follower aktif. Mereka banyak mendoakan supaya eventnya lancar. Bahkan sampai event selesai, ada yang merasa kangen dengan si Mimin heheheh. Senang dengan celotehan mereka di twitter. Inilah yang membuat kadang aku tidak mengenal lelah.
Salah satu progress report fanspage. |
Oya, pada waktu itu aku handle sendiri baik fanspage, twitter, dan instagram. Melihat dari faktor bujet dan pengeluaran yang relatif besar, sepertinya kurang memungkinkan untuk bayar tim lagi.Hhehe karena belum pengalaman, jadi tidak begitu paham dengan bujet sosmed yang nyatanya tidak kecil. Sementara klien tahunya bersih dengan bujet tersebut. Untungnya ketika event berlangsung, ada relawan dari klienku yang membantu update di instagram. Jadi tidak terlalu keteteran. Ngomong soal bujet, harus diperhitungkan biaya kuis dan promosi kalau kita mau pesan maksimal tersampaikan. Fanspage sudah lengkap menawarkan paket-paket promosi ini. Tanda fanspage berbayar adalah tulisan bersponsor di facebook calon follower atau segmen yang ingin di-grab.
Mengelola media sosial meski selintas ringan, tetapi kerjanya waduhhh rempong banget. Seluruh energi fisik dan pikiran tercurah di sini. Wuiihh benar-benar remuk juga nih badan dan stamina. Untungnya karena perasaan senang, tidak sampai jatuh sakit. Hanya lemas saja begitu event selesai. Next, kalau ada proyek sosial media yang mampir ke aku, mau aku bikin lebih terorganisasi. Ada tim yang bertugas jaga gawang : shif pagi, siang atau malam. Untuk metode, grand desain pesan, cara menggaet follower, In shaa Allah sudah aku pahami. Hhee PD nih. Alhamdulillah, ada beberapa tawaran sosmed ke aku, tapi masih tahap dealing dengan kliennya. Aku pun sudah menyiapkan tim penge-buzz untuk twitter, diantaranya follower setia dan aktifku di sosmed Pameran Produksi Indonesia. Semoga saja ada yang dealing. Dan, timku antusias siap mengerahkan kekuatan.
Bagi kamu yang ingin menerjuni dunia sosial media, jangan ragu. Kesempatannya luas dan sekarang jadi profesi yang dicari oleh berbagai perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil. Bayaran bervariasi mulai dari Rp 2 juta sampai tidak berbatas. Profesi ini cocok untuk ibu rumah tangga dan kalangan pelajar. Daripada gadget nganggur cuma buat nemplokin status galau, mending diberdayakan buat cari kerja di bidang media sosial.
Tapi ingat meski bikin status mudah, tetap berkonsep. Pahami deh visi dan misi klien kita atau sesuatu yang mau dipromosikan itu tujuannya apa. Seluruh updetan bentuk teks atau foto harus senafas dengan misi produk tersebut. Model pesannya macam-macam bisa kata-kata motivasi, info berita (sekilas info tentang klien), tips, dan ajak follower untuk ikut terlibat dengan pesan-pesan memancing. Guide terus follower dengan lead-lead menarik. Memang di sini butuh orang yang kreatif menge-buzz pesan. Ada ritmenya tersendiri. Yang penting, kamu tidak bosenan dan jaga mood ya. Persis kayak penyiar radio aja. Kalau penyiar radio kan "siaran dengan suara". Kalau sosial media, "siaran dengan status-statur penggugah". Mulai sekarang pelajari deh bagaimana pesan-pesan di twitter, fanspage atau yang lainnnya. Rata-rata bergaya tutur, anak muda, santai. Jangan mengggurui, tetapi ajak follower mikir.Wah banyak juga kalau mau dibahas ya tentang pesan-pesan di social media. Nanti deh postingan selanjutnya difokuskan buat pesan-pesan yang seperti apa yang dipergunakan dalam kampanye lewat media sosial.
tes
BalasHapusWahh keren mba isinya,salam kenal ya
BalasHapusmoga makin sukses mbak...
BalasHapusBismillah.kaifa khaluk teh ika.lama tak jumpa.ini yatni.msh inget ga?dulu satu kos di kosan bu rima
BalasHapus