Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Allah Memang Selalu Mendengar Doa Hamba-Nya

Dua mutiaraku, cantik dan ganteng.
Kegundahanku beberapa minggu belakangan ini, akhirnya terjawab sudah. Setelah aku benar-benar pasrah kepada Allah setelah berupaya maksimal. Seperti yang curhatan yang aku posting tentang kegalauanku, hari ini ada titik terang. 

Jujur sebenarnya aku malu juga sama Allah. Aku yang tidak kuat, tidak sabar dalam menjalani lika-liku perjalanan bisnisku. Sejak awal Januari 2013, aku memantabkan diri sebagai writerpreneur. Dengan alasan kuat, ingin memperhatikan anak lebih banyak lagi setelah waktuku dulu habis terbuang di dunia kerja. Aku pergi pagi sekitar jam 9 sampai rumah sudah jam 12-an. Paling cepat jam 10-an.. Hmmm kemacetan di jalan sangat menguras waktuku yang tinggal di pinggir Jakarta. Alhamdulillah, Allah kasih proyek bertepatan dengan risainku. Jadi, aku berpandangan, memang sudah waktunya, aku mulai memikirkan bisnis. Bisnis yang sesuai dengan bidangku, sebagai penulis. Perjalanan yang manis di awal..dan rupanya lumayan menguras emosi juga. Hhehe dasar aku memang suka rada emosional kalau berkaitan dengan prinsip. Proyek yang hampir batal juga setelah telaten dijalani. Tapi Alhamdulillah, pertolongan Allah datang begitu aku teriak "tidak kuat"". Klien kembali mempercayakan kami menggarap proyeknya. 

kalo lagi mesra kayak gini, cuma kalo lg berantem, waduhh bikin emosi
Ya, dalam berbisnis memang harus kuat nyali dan siap dengan berbagai kemungkinan yang terjadi di luar harapan. Berbeda dengan karyawan yang notabene sangat nyaman dari sisi finansial karena kepastian penghasilan per bulannya. Paling yang menguras emosi tentang pergaulan lingkungan kerja yang suka saling menyikut atau sikap atasan yang seenaknya, hrd yang tidak memperhatikan kesejahteraan dan perlakuan yang tidak adil bagi karyawannya. Heehehe banyak juga masalahnya kalo ingin dipandang sebagai masalah. 

Namun memang, di bisnis lebih kompleks. Weiisss.. sambil ngusap keringat..Semuanya pada hakikatnya ada risiko. Tapi tujuannku waktu itu tetap mantab, terus menjalankan ini. Teman-teman juga semuanya pada mengira aku sudah sukses. Hehhe sukses menghadapi masalah kali ya..dan sukses menaikkan peringkat anakku di sekolah, juga menambah hapalan surat-surat qurannya. Sementara sukses materi, masih sangat relatif. Apalagi sukses dalam mengendalikan emosi yang kadang ga sabar dalam mendidik anak atau mengajarkan anak PR hehhe. Aku memang temperamen. Tapi cuma sebentar aja emosinya. Setelah itu hilang dan kembali ceria.

berat memang meninggalkanmu sayang
Sifat emosional yang mudah diekspresikan kadang ada gunanya juga.Jadi aku ga sakit. Karena konon kalo terlalu memendam emosi bisa jadi modal bakteri hinggap di tubuh kita..Hehehe dasar cari pembenaran. Tetap dari sisi agama ga baik marah-marah. Untungnya sikap emosiku tidak sampai membuat reputasiku jatuh ketika jadi karyawan. Aku tetap jadi karyawan yang baik dan tidak marah2. Kata Rosullullah kan kalo marah kita harus menahannya dengan ambil air wudhu..Tapi aku suka ngga ngaruh juga, dah ambil air wudhu..ehh masih marah. Hmmm memang kadar imanku belum banyak, dan jauh sekali..(sedih). Yah, paling aku marah sama anakku yang susah diatur, berlaku seenaknya. Hheheh jauh juga ya aku dr sifat ideal seorang ibu yang arif dan bijaksana. Jadi meski hampir setahun aku di rumah, PR ku banyak yang belum tuntas. Sikap buruk masih aja ada..

Kembali ke soal pekerjaan nih. Hingga pada akhirnya, aku merasa bosan menjalani proses berbisnis ini. Ada rasa kangen dengan suasana kantor, kangen dengan keceriaan teman2 di kantor, kangen suasana di jalanan. Dan, dengan finansial yang apa adanya, aku juga ga bisa berbuat banyak. Ya, maklum kerja proyek dibayar sekaligus. Begitu habis, ehhehe langsung deh cuma dapat dari suami. Kegundahanku makin jadi ketika tawaran datang untuk menjadi karyawan.

Sampai akhirnya aku berikhtiar membuka lagi file2 CVku, melamar ke sejumlah situs pencari kerja. Ada beberapa deh, aku layangkan aplikasiku. Lumayan ada tambahan skillku dari sekedar jurnalis. Aku bisa sosial media, memahami dunia perblog-an, website, marketing, desain, animasi, dan sebagainya. Yahhh aku PD deh kalo nanya macam-macam. Oya, proyekku yang berjalan masih satu, yaitu content web dan desain web sekaligus di Balai Perlindungan Sosial, Banten. Jadi ada energi buat bikin lamaran, dan belajar lagi banyak hal.

Hari ini, aku benar-benar stuck dari kegundahan. Otakku dah mulai penat dengan berbagai harapan dan kenyataan yang aku alami..dimana keinginan dan mimpi mulai mengabur dan merasa tak bisa terwujud. Intinya sih masalah finansial. Komisiku masih lama cair, suamiku lagi repot sekali ngurusin mobil yang rusak melulu dan finansial tersedot banyak di mobil, anakku meili mau liburan dan minta dibelikan macam2 kalo dia berhasil masuk tiga besar. Dan sejumlah tuntutan lain dimana aku punya komitmen untuk berbisnis jualan rajutan, kasih uang ke ibuku dan lain-lain. Aku merasa harus punya finansial tetap per bulan. Belum lagi ada anak adik yang ulang tahun, otomatis ujung2nya butuh uang yang tidak sedikit. Dalam doaku di Dhuha tadi pagi, aku hanya bilang ke ALlah, AKu ga kuat...dan ga bisa ngomong lagi. Mungkin terlalu lebai juga ya. Banyak orang yang lebih susah dari aku. Tapi begini aja aku dah stress...lagi2 aku malu sama Allah.

Pokoknya aku mantab cari kerja. Aku hubungi temanku yang nawarin kerjaan beberapa hari lalu, apa masih terbuka peluang aku melamar. Katanya masih buka. Pas ketika aku tengah persiapkan lamaran, tiba-tiba aku ditelepon oleh klienku kalau proyek sosmedku deal dan akan kontrak jangka panjang selama 6 bulan. Hmm sebenarnya dari sisi nilaii ga besar. Cuma, ada rasa bersalah kalo aku tolak. Sementara dia dah percaya aku. Apalagi tuntutannya besar juga mencari 1000 follower tiap bulan Weiisss...tarik nafas..Tapi aku bilang aja. Aku akan berbuat maksimal, meski kenyataannya sangat sulit mencari real follower tanpa stimulus kompetisi, kuis, dan lomba-lomba yang banyak.. Klienku bilang, dicoba dulu aja ya mba.hmm lagi-lagi aku merasa agak tertantang juga. 

Kalau dipikir-pikir pengalaman sosial media aku ga gt banyak juga heheheh baru satu. Ya sudahlah hitung-hitung arena belajar. Dan, aku ingat dengan teman bloggerku di Blora yang sepertinya membutuhkan pekerjaan. Yang penting maksimalin dulu deh. Trus malamnya, aku iseng menyapa temen baikku di Astra. Rupanya dari kemarin dia mau menghubungiku. Tapi kelupaan terus karena kesibukannya. Pucuk Dicinta Ulam pun Tiba. Dia menawarkan aku proyek web dan sosial media dari rekanannya. Alhamdulillah, aku kembali semangat. Dalam hati aku bilang, apa ini jawaban dari kegundahanku. Bahwasanya, aku sebainya bekerja dari rumah. Anakku Meli begitu mengetahui aku mau kembali kerja kantoran, langsung tidak setuju. Dia bilang, "Mama mau ya rangking Meli turun lagi ?" Ga mau, pokoknya mama ga boleh kerja kayak dulu lagi !' dah gitu Meli nawarin agar aku jadi guru di sekolahnya. Hhhehe aku disuruh menghubungi kepala sekolahnya. hmm bisa jadi ini jawaban dari doa Meili. Apapun itu, sepertinya memang jalanku di bisnis dengan segala lika likunya. Bismillah..terima kasih atas petunjuk-Mu. Maafkan hamba yang kurang sabar. Maafkan Mama Meili. Semoga Mama tidak meninggalkan kamu lagi.


0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.