Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Mau Maju, Janganlah Banyak Menerka-nerka !

Menerka-nerka... pernahkah kita seperti itu? Mau berbuat sesuatu yang sekiranya bisa membuat kita lebih maju atau mengubah hidup kita, takut dibilang macam-macam, dipikir yang nggak-nggak dan sejumlah penilaian negatif yang kita kira orang lain akan menilai demikian terhadap diri ini.




Saking banyaknya terkaan yang  menghadang di benak, akhirnya kita tak jadi melakukan apapun. Tetap pada hidup yang lama. Statis dan hanya bisa menjadi penonton ketika teman-teman kita melangkah maju. Masih lebih baik jadi penonton yang pasif, tetapi tidak sedikit juga yang justru aktif. Ya, dia aktif menyinisi dan mencibiri rekan-rekannya yang maju. Jadilah dia komentator dan endorser energi negatif yang menghiasi ruang-ruang maya. Hidupnya tidak maju, justru semakin haus untuk menyinisi orang-orang yang maju. Hmm....

Saya bukan ingin bercerita tentang endorser energi negatif. Biarlah itu menjadi evaluasi dan cermin, terutama bagi diri saya. Saya hanya ingin berbagi obrolan  dengan seorang driver Elf. Elfnya saya naiki sewaktu acara liputan blogger Idbloggernetwork ke pabrik Aqua di Cianjur. Ada 2 elf yang disewa oleh Idbloggernetwork. Dan, tak disangka elf yang saya naiki itu disewa dari kantor yang lokasinya di Kota Wisata Cibubur, hanya 15 menit dari rumah saya di Cileungsi (belakang Kota Wisata Cibubur). Itu pun baru saya ketahui ketika kembali dari Cianjur. 


Bermaksud ingin ngopi-ngopi dulu sebelum ngebis ke Kampung Rambutan kemudian lanjut ke Cileungsi, saya melihat supir elf ingin ngopi juga. Saya sapa, "Pak sekalian ya saya yang bayar." "Jangan bu, merepotkan," jawabnya tersenyum ramah. "Nggak papa Pak !", saya memberikan selembar dua puluh ribuan untuk membayar dua gelas kopi. "Pulang kemana Bu ?" tanyanya. "Ke Cileungsi Pak," jawabku. "Cileungsi dimananya Bu ? Saya di Cibubur. Bisa bareng Bu sama saya." tawarnya. 'Wahhhh kebetulan banget.."pekik saya dalam hati. 'Cibuburnya dimana Pak?" tanya saya menegaskan. 'Di Kota Wisata...!" jawabnya. "Wah itu dekat rumah saya. Saya turun di Kota Wisata Pak. Dari situ nanti suami  jemput," ...Alhamdulillah.

Sepanjang perjalanan, kami banyak bercerita. Nggak disangka juga, bapak yang menyupiri kami sepanjang hari itu banyak omong. Padahal seharian dia tak bersuara. Hhehe apa mungkin bloggernya pada asyik ngobrol dan tak mengajaknya berbicara. Entahlah...yang pasti saya duduk di barisan nomor 2 dari belakang, jadi tak bisa menjangkaunya untuk sekedar beramah-tamah.

Dandi, nama pak supir Elf itu. Asal Cianjur. Terkekeh mengatakan, belum pernah tahu apalagi sampai mengunjungi pabrik Aqua. Padahal rumahnya di Cianjur. Dia menanyakan tujuan kami ke pabrik Aqua, siapa blogger, bagaimana blogger dapat uang...dan sebagainya. Heheh...lumayan panjang lebar  menjelaskannya. Dan, katanya ia ingin jadi blogger. Tujuannya instan, ingin mencari uang. Bermodal pengalamannya menjadi supir travel, ia ingin menuliskan tentang obyek wisata yang pernah dikunjunginya. Good, kata saya. "Ini potensi banget Pak buat mengail bisnis dari sana,"

 "Kapan saya bisa dapat uang ?" katanya...'Hhehe...bapak menulis dulu ya Pak yang bagus di Blog bapak. Bagaimana bikin blog, semua caranya bisa disearch di Google." jelas saya. Bapak ini sudah paham internet. "Menulis yang bapak sukai sehingga Bapak merasa senang dan menikmati. Kemudian ikutan komunitas blog, mention-mention sejumlah hotel, travel atau yang terkait dengan tulisan bapak, dinas pariwiasa dan sebagainya. Siapa tahu ada job review atau kerja sama promosi."

 "Wahh...tulisan saya kayaknya gak bagus Mbak. Saya juga kadang suka ngantukan kalau di depan komputer. Nggak bisa lama-lama," ujarnya. 

Dia bercerita tentang hidupnya, kesukaran-kesukaran hidupnya yang katanya seperti "diperbudak" orang. Ia ingin mengubah hidupnya seperti orang-orang sukses.  Saya coba mendengarkan dan memancing, apa yang menjadi passionnya. Sesekali bertanya, "Suka main fesbuk Pak ? "Suka Bu, kalau lagi iseng di kantor, buka-buka fesbuk di komputer atau di hp." Gimana kalau jualan online aja Pak..Lumayan dikit-dikit bisa nambah penghasilan," kataku.



"Wahh kalau jualan online, gimana pembayarannya ya Bu.?" tanyanya. Saya jelaskan sebatas yang saya ketahui tentang sistem jualan online.

 "Saya takut orang nggak percaya saya Bu, ntar saya dibilang menipu lagi. Orang saya juga suka ga percayaan sama orang yang jualan online." katanya. 

"Lah, kan Bapak tidak menipu kan..kenapa takut dibilang menipu ? tanya saya. Dia tersenyum.."Ya takut aja Bu, kan sekarang banyak penipuan online."

"Iya, tapi Bapak tidak mau menipu kan....?

"Trus gimana bayarnya nanti Bu?"

"Kalau mereka tertarik dan berminat membeli barang dari Bapak, minta transfer dulu uangnya, baru kemudian bapak kirim barangnya...!"

"Hmmm....gimana ya Bu...saya takut orang nggak percaya.."



"Bos saya sebenarnya menawarkan saya ikut menawarkan elf ini buat nambah-nambah penghasilan sebagai supir. Lumayan juga komisinya. Bisa 200-300 ribu per elf." 

Bagus dong Pak !

"Ya Bu, tapi saya suka nggak enakan mo melebihkan ke customer. Rasanya berat banget mulut saya mengatakan harga sekian. Padahal udah bisa dinaikkan, dan harganya masih dibawah pasaran. Saya takut kalau saya naikin malah nggak jadi pesan. Apalagi kalau disuruh -nge-DP-in.. saya juga nggak bisa ngomongnya Bu. Takut malah nggak jadi. Makanya, kadang saya suka pakai uang saya buat DP-in supaya mobil dijagain dulu. Pernah, saya udah DP-in ehhh batal. Hehe saya jadi rugi..." ceritanya sambil tersenyum sendiri. Saya pun ikutan tertawa. "Lantas uangnya diganti ga Pak ?" tanyaku. 'Ya nggak lah Bu." Hheheh...

"Saya suka bingung sendiri Bu kalau mau berbuat, takutnya orang menilai saya gimana gituh...Kayak soal tip saat bawa sewa. Padahal diawal sudah dijelaskan, tarifnya hanya sewa mobil, dan biaya supir. Bensin diserahkan ke penumpang. Kadang saya mau minta buat makan siang atau sekedar cemilan, suka malu hehhee....Jadi terserah sewa sajalah..!"

Pak Elf ini memberikan banyak pelajaran kepada saya. Pelajaran untuk tidak terlalu menerka-nerka yang dipikirkan orang lain atau sibuk dengan yang akan orang lain katakan terhadap diri kita. Akibatnya, kita jadi tidak melangkah atau takut bergerak, khawatir ditolak atau diomong negatif. Dia merasa "diperbudak" karena selalu menjadi "orang suruhan", giliran ada kesempatan dan selalu terbuka kesempatan untuk maju, dia menarik diri..hanya karena perasaan takut dinilai negatif oleh orang lain. Hmmm





Di akhir perpisahan dengannya, saya cuma berpesan.."Pak, Bapak orang baik, nggak usah takut orang menilai Bapak seperti apa. Yang penting, Bapak berani berbuat dan melangkah. Hidup bapak ada di tangan Bapak sendiri, bukan ditangan orang lain. Dan, Allah Maha Cepat perhitungannya pada orang-orang yang baik, segera akan diberi balasan yang berlimpah. Hanya saja, karena ketakutannya, manusia tidak melihat kesempatan dari Allah. Sampai ketemu lagi ya Pak..Kalau ada yang pesan elf di sekitar Cileungsi dan Cibubur, Insya Allah saya kasih tahu deh..." 





1 komentar:

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.