Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Mau Sukses Job Review ? Baca Ini Dulu Yuk !

Dapat job review ? wahhh senangnya ya. Rasanya ada kebanggaan sendiri bagi seorang blogger yang mendapatkan pekerjaan ini. Menulis di blog sendiri dan dapat uang ;). Weiss, siap-siap, blogger  bakal menjadi sebuah profesi yang melejit nih di masa mendatang. 

Acara Kopi Susu Warung Blogger.  Foto : doc Warung Blogger
 Job review ini memang baru happening sejak 5 tahun belakangan. Tepatnya ketika internet sudah mewabah di segala lini media, menembus ruang dan waktu. Kapan dan dimana pun selama ada jaringan, kita bisa leluasanya menjelajahi ruang maya. Ibarat jantung, rasanya sehari tanpa koneksi internet, membuat mati gaya..Hehhee serius, khususnya saya, yang kecanduan online.

Menurut, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2013 sudah mencapai 71,19 juta. Angka ini meningkat 13 persen dibanding tahun 2012 yang mencapai sekitar 63 juta pengguna. Jumlah ini diperkirakan  menanjak mulus di tahun-tahun mendatang. Dan, Indonesia menurut perusahaan riset pasar dunia e-marketer, kini mentereng menduduki peringkat 4 besar untuk jumlah pengguna internet terbesar di dunia, setelah Cina, India, dan Jepang.  E-marketer memprediksi sampai tahun 2018, hampir setengah penduduk Indonesia mengakses internet. Wow..


Acara Gathering Blogger untuk Peluncuruan Produk. Sumber : Instagram Mira Sahid

Media sosial dan blog menjadi sarana eksistensi yang lumayan laris manis ke depannya. Menurut Amril Taufik Globel, jubir blogger kawasan ASEAN dalam sebuah acara blogger mengungkapkan, akhir tahun 2011, jumlah blogger Indonesia sudah tercatat sekitar 5 juta orang. Naik drastis dari tahun 2008 yang baru mencapai 500 ribu orang.

Trend ini menciptakan sebuah model baru dunia marketing dan public relation. David Meerman Scott, aktivis marketing online, seperti yang tertulis dalam bukunya yang berjudul "The New Rules of Marketing PR" pada tahun 2006, sudah memprediksi munculnya gelombang teori baru dunia PR. Ia  berani berfikir anti mainstream kala itu, bahwasanya iklan dan promosi melalui media televisi, surat kabar, radio yang dia sebut sebagai media konvensional sudah tidak efektif lagi. Dalam artian, segmen yang dijangkau terlalu luas, bersifat satu arah sehingga sulit menjalin hubungan yang lebih personal. 

Sunday Sharing Blog Detik. Foto: Doc Blog Detik

Menurutnya, konsumen semakin hari semakin cerdas sehingga membutuhkan dan menuntut relasi yang lebih dari sekedar menerima informasi saja melalui media konvensional tersebut. Apalagi dari segi biaya, beriklan di media konvensional faktanya lebih boros bujet. Sementara, dari segi hasil, tidak begitu membahagiakan.

Release-release produk atau jasa perusahaan yang dikirim PR ke sejumlah media konvensional, menurut David  tak begitu menendang untuk action. Membikin konsumen aware saja sulit, apalagi action. Kebanyakan konsumen baru sekedar tahu dan untuk kemudian melupakan begitu saja dari ingata.

Konsumen, kata David, baru akan aware dan action membeli, umumnya lantaran referensi atau rekomendasi dari saudara, teman, kolega, atasan atau orang yang dia segani.


Sumber ilustrasi : Indah Julianti


Sumber ilustrasi : Indah Julianti


Kemajuan teknologi informasi, membuat batasan menjadi sangat transparan. Konsumen dengan mudahnya berselancar dengan hanphone pintarnya mencari tahu sebanyak-banyaknya informasi tentang suatu produk. Web-web resmi perusahaan pun rupanya tidak begitu berpengaruh terhadap keputusan membeli.  Web-web resmi perusahaan disinyalir banyak menyuguhkan flash iklan, penawaran yang kurang memberikan edukasi.

Sedangkan konsumen, seperti yang diungkap David makin rasional,  cenderung senang dengan testimoni atau experience dari pengguna suatu produk. Makanya, grub-grub diskusi online kini marak bertumbuhan. Sesama anggota saling bertukar informasi dan menganalisis suatu produk atau pelayanan. 

Dan, tanpa terkecuali blog-blog menjadi incaran juga dari konsumen. Mereka merasa puas dengan ulasan penulis lewat blog-blog yang menceritakan pengalaman dan reviewnya tentang suatu produk atau jasa. Foto-foto testimoni blogger ketika menggunakan suatu produk berandil besar dalam menentukan keputusan membeli. Ulasan blogger masih dianggap netral oleh konsumen. Di sinilah point penting menurut saya tentang esensi job review, yaitu 'netral'. 
 
Sebagai penulis yang juga konsumen. Browshing memang sudah menjadi makanan saya ketika hendak membeli produk atau menggunakan suatu layanan jasa. Ketika browshing, saya suka mencari selain keunggulan produk, juga kekurangannya. Rasanya, kalau sebuah ulasan yang melulu memuji-muji brand atau keungguan suatu produk, menjadi tidak menarik dan membosankan. 

Kalau produknya nyatanya bagus, ya no problemo, asalkan menurut saya jangan terlalu lebay memuji-muji. Cukuplah sewajarnya saja, bahwa dengan produk tersebut atau suatu layanan jasa itu, benar-benar memberikan manfaat lebih pada konsumen. Fakta-fakta tentang manfaat perlu ditonjolkan.   Karena itu, sebagai konsumen, saya langsung searching atau join grub-grub yang mengulas suatu produk atau layanan jasa.  Biasanya dari grub-grub tersebut suka ada komen yang jujur hehehe.

Menurut David, konsumen senang dengan informasi yang edukatif dan solutif terhadap segala permasalahan yang dihadapi mereka. Informasi yang bersifat empati dan keinginan berbagi manfaat lebih. Saya sangat setuju dengan pendapat David ini. 




Iklan advetorial di media cenderung tidak begitu seksi lagi menggigit gairah konsumen. Karena konsumen sudah tahu itu iklan, sehingga ulasannya bisa ditebak. Kecuali, konsumen ingin sebatas memperkaya informasi, iklan advetorial masih bisa digunakan. Menyiasati iklan advetorial di media konvensional agar dibaca konsumen, redaksionalnya pun kini dibuat kreatif. Tips-tips dan edukasi tentang manfaat suatu produk dan jasa mengambil porsi terbesar dalam ulasannya, baru kemudian ada beberapa kata yang menjurus tentang produk yang ingin memang diiklankan. 

Begitu pula dengan job review, sebaiknya meski sudah di-setting  untuk mempromosikan suatu produk atau jasa, tetap dalam penulisannya harus proporsional. Tekankan pada empati dan solusi. Makanya, blogger yang menerima job review setidaknya paham benar tentang obyek yang ingin direview. Lebih afdol lagi kalau sudah pernah menggunakan atau mencoba. Sehingga menulisnya benar-benar dari hati. Bisa menilai baik dan kurangnya suatu produk atau jasa.  Tentu saya bisa paham dengan keinginan perusahaan atau klien yang tak ingin penerima job review menjelek-jelekan produk atau jasanya. Hhehe kelewatan katanya. Ya juga sih...

Sebagai penulis, kita harus bisa bermain cantik dan kreatif mengungkapkannya. Misal, suatu produk perlengkapan rumah, sofa ruang tamu. Nah, di sini penulis harus bisa menganalisis selain keunggulan, juga kekurangannya. Misal, sofa berbahan beludru cenderung menyerap debu lebih banyak sehingga kalau pun Anda ingin membeli, harus rajin membersihkan dan extra merawatnya. Berikan tips-tips perawatannya, dan penempatannya yang sesuai dengan luas ruang tamu. Kalau yang masih memiliki anak-anak, diedukasi pula penempatan sofa yang tepat, sehingga anak-anak bisa leluasa bermain dan pilihan sofa yang aman (tidak berujung tajam mejanya atau lainnya). 





Barang-barang kebutuhan keluarga seperti produk bayi juga kerap banyak dicari konsumen. Konsumen makin peduli pada kesehatan sehingga tidak ingin gambling  dalam memilih suatu produk. Berikan tuntunan  tentang memilih minyak kayu putih, produk susu,  mainan, gendongan bayi dan sebagainya. Makanya, job review bertema parenting lumayan laris. 

Penggunaan kata kunci yang tepat sehubungan dengan produk yang ingin kita review juga harus dicermati. Ini untuk mendongkrak traffic blog kita. Kata kunci apa yang persaingannya ketat, sedang, atau kurang. Pastinya kita senang ya, tulisan yang sudah kita buat dengan susah payah, mudah ditemukan di mesin pencari. Artinya postingan kita bernilai manfaat lebih besar karena dapat dibaca oleh lebih banyak orang. 

Tools untuk mendeteksi kata kunci ini banyak ditulis oleh praktisi SEO di mesin pencari, salah satunya bisa dengan menggunakan Google Keyword Planner. Skill menulis penting, namun SEO juga kudu bisa sih menurut saya. Minimal blogger harus tahu tentang SEO sederhana, seperti optimasi on page. Sesekali coba mengikuti kontes SEO untuk menguji seberapa mampukah kita mengoptimasi postingan kita. Hehe ikut kontes SEO lumayan bikin adrenalin turun naik, melihat postingan terlempar entah kemana.

Selain itu, blogger juga setidaknya aktif di media sosial, seperti facebook, twitter, instagram, yang gunanya untuk mempromosikan tulisan reviewnya. Nah, tentang media sosial ini, blogger memang harus memiliki personal branding yang bagus. Darimana dilihat personal branding blogger ? yang paling gampang dari status postingan blogger sehari-hari di media sosial. Intinya sih jangan bikin orang banyak yang sebel dengan status kita karena suka mengeluh, menyebar provokasi, fitnah, dan nyinyir saja.

Sebagian besar orang suka dengan status yang positif, penuh optimisme, inspiratif, penuh kepedulian, dan suka berbagi info manfaat. Kalau kita sudah dikenal memiliki personal branding yang bagus, secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi opini orang lain. Susah loh memperoleh kepercayaan orang. 

Dan, kalau blogger sedang berbisnis, jangan juga banyak jualan hehe. Diatur ritmenya saja.  Jangan jual mahal untuk me-like status teman ya. Ini berguna loh sebagai bentuk perhatian dan apresiasi buat teman-teman kita. Hubungan kita juga akan semakin erat dengan hanya sebuah jempolan like.

BloggerCrony liputan Indonesia Fashion Week


Soal personal branding ini tidak hanya berlaku pada media sosial, tetapi juga pada postingan di blog kita. Buatlah tulisan yang penuh manfaat. Senanglah berbagi kebaikan. Ingat loh, blogger itu sejatinya adalah orang yang senang berbagi. Insya Allah nggak rugi, ada balasannya dari Tuhan.

Hal lainnya adalah etika nih. Kata Mbak Isnuansa, blogger kawakan yang profesional dan sering banget dapat job review, blogger harus beretika. Seperti tidak mencopas tulisan blogger lain. Tidak mengambil job review pada produk yang sama untuk kompetitor. Ya, kita harus menghormati bagaimana perasaan pemberi job. Memang, kita sedang BU (Butuh Uang), tetapi tetap ada etika yang harus dipahami. Ambillah job yang tidak sejenis atau bukan produk kompetitor dari klien kita. 

Blogger juga harus tanggung jawab seperti mengerjakan tulisan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, melaporkan progress report traffic kepada klien, dan konsisten dalam sikap. Misal kalau memang tidak suka pedas, dan pernah menulis pengalaman makan sambal bikin sakit perut, tentu tidak me-review produk sambal dan memuji-muji. Wahh kalau ada yang tahu kita pernah menulis hal yang bertolak belakang dari review, hehhe bisa jadi bumerang nih. Jadi, harap diperhatikan ya sobat, postingan apa saja yang sudah pernah kita tulis.

Terakhir soal honor. Hmmm tentu berbeda-beda ya. Blogger ngetop dan rangking blognya bagus, pasti punya rate sendiri. Tetapi bagi blogger yang sedang menuju selebritis blogger, ya jangan terlalu mematok harga. Tunjukkan dulu kemampuan kamu dalam menulis dan kepercayaan pada klien. Yang penting, kamu bisa menghargai diri dengan pantas. Nggak murah-murah banget. Pulsa modem saja Rp 50 ribu ;). 

Mulai sekarang benahi blog yang enak dilihat, dibaca, dan tidak membuat ribet pengunjung. Kontak kita juga dipampangin ya di blog. Biar kalau ada yang minat bekerja sama, mudah menghubungi kita. Selain itu, kalau bisa blogger sudah harus fokus terhadap blognya kira-kira mau menulis tentang tema apa dan rutin posting. Katanya, blog yang nieche lebih disukai oleh pemberi job review. Jadi malu nih, blog saya juga masih gado-gado banget ;).

Aktif ikut kontes atau lomba blog bagus juga loh untuk mengasah kemampuan dan menjalin pertemanan. Perkara juara atau nggak juara, itu mah nomer sekian. Ya sih hadiahnya bikin mupeng, tapi kadang kalau arahnya ikut lomba menjadi juara suka bikin stress nulisnya..Hheeh itu saya loh ya..

Trus, mulai memperluas jaringan. Sekarang banyak peluang blogger untuk mendapatkan job review. Blogger bisa gabung ke sejumlah jaringan afiliasi atau situs-situs pekerja freelance. Kalau PD, kamu bisa menawarkan jasa untuk membantu mempromosikan sebuah produk atau jasa. Terutama produk UKM nih. Biasanya mereka senang dipromosikan, hasilnya bisa konsinyasi penjualan, atau uang modem setidaknya. Ya, itung-itung ngasah skill. 

By the why, tetap semangat ya Sobat. Blogging with Heart, menulis dari hati itu menyehatkan dan membahagiakan. Insya Allah tak ada yang merugi dengan berbagi. Selamat nge-job review ria ya ;)


"Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog "Blogger dan Job Review" oleh Petrus Andre yang didukung oleh Ajeng Angelina dan Elisa Fariesta"















22 komentar:

  1. wah lengkap banget ulasannya mbak, jadi dpt banyak ilmu. trimakasih infonya :)

    BalasHapus
  2. makkk...super lengkap deh ulasannya....keren euyyyy

    BalasHapus
  3. Hidup bloggeeerrrr...
    Tfs ya mak n sukses ngontesnya yak :)

    BalasHapus
  4. Good luck GAnya ya mba :)

    Salah satu intinya soal personal branding ya mba, hihihi saya lemah di situ. Boro-boro dapet job review, pengunjung blog aja sepi. Thanks infonya mba, ntar dicoba satu-satu :)

    BalasHapus
  5. Ulasan lengkap dari blogger yg ahli job review nih. Semoga sukses ngeblonya mbak.

    BalasHapus
  6. saya juga pernah dapat job review, tapi ga sering :D
    itu aja ngeblog dari tahun 2009, baru dapet 2013
    thanks ilmunya

    BalasHapus
  7. lengkap bangettt....
    makasih sharingnya ya mba....
    good luck ga-nya..

    BalasHapus
  8. Enak banget ini ulasannya.. lengkap dan menjelaskannya bikin betah baca sampai akhir :)

    BalasHapus
  9. tfs ya mak. iya bener jadi blogger atau penulis atau narsum memang lebih afdol kalau kita sudah memakai produk atau jasa tsb. jd lebih ngena jg tulisannya..

    BalasHapus
  10. Tipsnya oke bangeets maak, bookmark!

    BalasHapus
  11. TFS, Mak. Sangat bermanfaat nih ulasannya :)

    BalasHapus
  12. Huwaaaa, kompliiiiit bangeeet ulasannya. Saya bookmark deh, buat bahan bacaan saya kalau terima job review. Makasih ilmunya

    BalasHapus
  13. wah..makasih banyak sharenya mba, bermanfaat :)

    BalasHapus
  14. Suka sekali dengan opini "kita harus bisa bermain cantik dan kreatif mengungkapkannya." menggarap jonb review :) Sukses untuk kontes GAnya :)

    BalasHapus
  15. wih kupas tuntas...setajam silet neh....pengen banget ngeriview produk....

    BalasHapus
  16. sukses GAnya ya mak.. suka bagian kode etik bloggernya.. TFS mak kartina.. *_*

    BalasHapus
  17. wah keren banget catatanya kumplit, dan mendidik hehehe, salam kenal Mba

    BalasHapus
  18. smoga bisa jadi job reviewer yang dicari yakk

    BalasHapus
  19. tambah lagi nih ilmunya untuk blogging et job review :)...merciiii...semoga makin lancaar ya job reviewnya :)

    BalasHapus
  20. Setuju banget, utk review suatu produk memang seharusnya mesti dicantumkan plus & minusnya

    BalasHapus

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.