Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Jatuh Cinta dengan Buah Lokal ? Tunggu Dulu !

Ngomongin tentang buah lokal, sebelumnya saya mau tanya nih sobs, jujur ya..sebenarnya apa sih  yang mendasari kamu jatuh cinta dengan buah lokal? Apa bener karena peduli dengan petaninya? Yakin petaninya peduli sama kamu.xixixi...wong...petani buah ada yang nggak peduli juga dengan konsumennya. Menanam dengan kualitas ala kadarnya. Meski sudah diberikan pelatihan teknologi pertanian, hanya segelintir petani yang konsisten dan tekun menerapkannya. Mereka masih berfikir, menanam dengan cara begini saja yang membeli sudah banyak.

Belum lagi ulah pedagang, yang tidak jarang saya jumpai, masih menjual buah yang sudah separuh membusuk  dengan harga miring. Dilalahnya...ada juga yang membeli :)


Yeayy..Guava Crystalnya dapat yang besar-besar !" seru Barra kegirangan

Atau beneran cinta buah lokal karena  merasa terpanggil demi cinta Indonesia? Hmmm..yakin? Pemerintah kita juga sepertinya 'ramah banget' dengan buah impor. Hehhe buktinya di pasaran, produk buah impor membanjir. Kendati itu pernah dibantah oleh Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Bersatu Pak Suswono dengan mengatakan,  buah impor yang beredar  tak lebih dari 8 % dari produksi buah nasional (Berita Satu, 12 Oktober 2014). Namun faktanya harus diakui buah impor memang mendominasi.

Jangan jauh-jauh deh, di pasar kaget  sekitaran stasiun kereta (Stasiun Bekasi, Kranji, Gondangdia--sebelum direnovasi dan ditertibkan)  yang menjadi lalulintas wara-wiri saya ke kantor beberapa waktu lalu, hampir semua pedagang menjual buah impor, seperti jeruk Mandarin, apel Washington, durian Montong, pir dan sebagainya. 


Saya kerap membeli jeruk Mandarin yang dijual ketengan Rp 1000 per buah sebagai doping untuk menjaga stamina harian.  Sampai ketika adanya pembatasan buah impor awal 2013 lalu, harganya naik menjadi Rp 1500 per buah dengan ukuran yang lebih irit.  Terpaksa dibeli juga deh. Apel Washingtonnya pun dihargai cukup mahal.


buah sunpride segar dan berkualitas
Eksis dulu sambil memilih Guava Crystal

Lah..jeruk lokalnya kemana ? sekalipun ada, itu nyempil diantara tumpukan buah impor. Kemasannya  lusuh, kulitnya agak keriput, dan kalau dimakan berasa pahit. Kadar airnya   minim banget. Jujur saya kurang berselera makan jeruk lokal dengan kualitas ala kadarnya.  Selera saya lebih pada jeruk Mandarin atau imporan dari Cina. Airnya banyak, rasanya segar sekali. Cocok sebagai pengusir kepala yang penat.

Begitu pun apel lokal, aduhh kemasannya ngasal sekali dengan tampilan yang kurang fresh, kisut dan berdebu. Kondisi ini hampir sama ketika saya belanja di pasar tradisional, tukang buah pinggir jalan. Di pasar moderen, kondisinya lebih baik, hanya tetap kurang menarik dari segi kemasan dibanding buah impor.
 

Loh yang dimakan buah apa kemasannya ? ya sih makan buahnya, tetapi kalau kemasannya kurang menarik dan terlihat lusuh, gimana kita berhasrat untuk membeli. Itu saya loh ya..

Belum lagi soal harga, kadang lebih mahal dibanding buah impor. Alamak...dilema sangat nih. Sementara kalau beli apel impor dari Amerika dan Australia, khawatir tinggi dampaknya bagi kesehatan.  Disinyalir buah-buah impor ini terbukti mengandung zat pengawet yang berbahaya.


 

Sejumlah balai kesehatan daerah telah mengidentifikasi adanya residu kimia, zat pengawet dan pewarna  pada buah impor  seperti pir, pisang, jeruk, dan semangka dari Cina, Thaliand, Amerika, New Zealand dan sebagainya. Kandungan zat kimia ini cepat atau lambat bakal merusak organ tubuh dan menumbuhsuburkan sel-sel kanker serta penyakit berbahaya lainnya.

Waduhh...pengawasannya bagaimana ya kok bisa buah impor begitu sampai merajai pasar. Kalau sudah menilik pada tahapan ini, hmm..jadi saling lirik-lirikan deh. 


Ya..saya berfikir positifnya aja deh, semoga pemerintah khususnya BPOM bisa lebih ketat lagi mengawasi peredaran buah impor. Kementerian Pertaniannya juga agar ekstra meningkatkan kualitas produksi buah lokal, memperbaiki sistem niaga dan industri hortikultura-buah, mengendalikan dengan bijak pasokan buah impor, benar-benar menguji kelayakan buah impor dari sisi kesehatan, lebih giat lagi merangkul para petani sekaligus mengedukasi mereka agar bercocok tanam yang baik, mendukung penuh peralatan dan infrastrukturnya. Ini memang jadi harapan yang terus ditancapkan di benak.


pepaya california sunpride
Pepaya California  rasanya manis sekali. Pepaya ini kerap pula disebut pepaya Callina karena merupakan hasil pemuliaan tim Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor (IPB)

Di tengah kondisi ini, rasionalitas saya  akhirnya mulai memilih buah lokal karena lebih sehat (tanpa pengawet dan zat kimia berbahaya). Biarin deh kemasan kurang menarik dari buah impor (asal jangan lusuh-lusuh amat dan masih segar), saya pasti memilih membeli buah lokal.

Dan, mulut jadi mendadak bawel menyarankan penjual buah agar merawat dagangannya, terutama di pasar tradisional dan tukang buah pinggir jalan : jangan malas untuk membersihkan buah lokal yang kotor dari debu, membuang buah-buah yang busuk dari tumpukan buah segar, menata display yang lebih rapi untuk menarik pembeli.


Pernah suatu kali saya tegur mas-mas penjualnya tentang kebersihan dagangannya..ehhh si masnya malah cengar-cengir saja. "Maaf ya Mas..ini supaya dagangannya laris. Yang rencananya beli sekilo jadi dua kilo deh karena lihat tampilannya yang menggoda," selorohku bercanda. 

Sunpride, Solusi Buah Lokal Naik Kelas 

 

Sunpride ? Ya, buah bermerek ini sempat membuat saya terkecoh ketika berbelanja buah di pasar moderen. Tampilannya ekslusif dan terawat. Rasa buahnya manis, segar banget sesuai tampilannya. Buah bermerek Sunpride yang kerap saya beli di Superindo di dekat rumah di Cileungsi adalah pepaya California, pepaya Hawai, jeruk baby, golden melon, pir dan pisang.

 

Alhamdulillah keluarga saya pengonsumsi buah. Diusahakan setiap hari ada buah. Terutama pepaya atau jeruk. Pepaya California atau Calina manis sekali, jeruk babynya juga nggak kalah, manis, berair banyak, segar. Karena rasanya yang memuaskan, ibu saya jadi ketagihan. Ia kerap memesan, kalau ke supermarket beli pepaya yang ada mereknya. 

Terkecohnya, saya kira Sunpride ini totally  buah impor. Ternyata menurut keterangan mas-mas di Superindo yang menimbang buah-buah itu, nggak semua buah bermerek Sunpride itu impor. Seperti pepaya, pisang dan jeruk baby-nya itu berasal dari petani lokal. 

"Wahh..serius nih Mas ?" tanyaku sedikit menekan. "Ya bu, yang impor dari Sunpride itu misalnya Pear Truval, khusus dari Belgia." jawabnya sambil menunjuk buah berbentuk bulat-oval yang unik berwarna hijau. "Jambu bijinya juga lokal loh bu !" Masnya jadi tambah semangat menjelaskannya.

 "Jambu biji yang di rak sebelah sana ya, yang dikemas double pakai plastik dan sarang putih itu?" tanyaku menegaskan. Masnya mengangguk, tangannya cekatan menempelkan perekat di beberapa kantong plastik yang dibeli konsumen. 

"Ooo crystal guava atau Guava Crystal itu jambu kelutuk. Hehee..baru tahu, sepintas kira mirip pear atau apel. Begitu dibelah, bijinya sedikit sekali. Permukaan kulitnya juga mulus, tanpa bercak. Rasanya  garing, renyah, kriuk-kriuk gitu kalau dikunyah. " jawabku polos.




guava crystal sunpride



Guava Crystal memang menjadi salah satu buruan kami kalau belanja buah. Saya yang termasuk penggemar buah berasa asem-manis,  mulai kepincut dengan si jambu kelutuk moderen ini. Makan sebuah rasanya kurang heheh..

Apalagi begitu tahu nutrisi Guava Crystal ini bagus sekali bagi kesehatan. Jadi makin doyan. Hhehe semoga aja isi dompet menyenangkan terus, jadi bisa lebih sering makan buah ini. Jujur sih dari segi harga worth it dengan rasa, kualitas dan kemasannya. Sekali lagi persoalan mahal atau murahnya tergantung isi dompet. Kalau lagi menyenangkan, ini buah jadi murah banget, terbayar sudah dengan khasiatnya.

Menurut informasi yang saya baca dari website Sunpride (http://www.sunpride.co.id/), awalnya Guava Crystal  ini memang berasal dari luar, diantaranya dari Brasil dan Taiwan, yang kemudian disebarkan ke Asia. Salah satunya Indonesia. Nah alam Indonesia yang tropis, ternyata pas banget untuk membudidayakannya.  Dikembangkanlah oleh para peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di sejumlah lahan pertanian di Indonesia. 

 
Dalam pengembangannya ini, rupanya didukung penuh  oleh PT Sewu Segar Nusantara, perusahaan distribusi buah lokal dan impor berkualitas- si empunya  brand Sunpride, Sunfresh dan Sweety. Alhamdulillah, jambu Guava Crystal mendapatkan respon menakjubkan dari konsumen. 


Kulik-kulik yuk khasiat buah seksi ini:

1. Mengandung senyawa lycopene yang berfungsi sebagai antioksidan pelawan kanker prostat, dan  melindungi kita dari risiko jantung koroner. Nggak nanggung-nanggung nih senyawa ini numplek lebih banyak dibanding pada buah atau sayuran lain. Sebut saja tomat yang juga punya senyawa lycopene, ternyata kandungannya kalah banyak 20 % dari Guava Crystal. Pada tomat, lycopene akan hilang kalau dimasak. Sedangkan dalam Guava Crystal tidak. Kualitasnya tetap sama, baik dikonsumsi  mentah maupun melalui proses masak terlebih dahulu.

2.  Mengandung kalium 60 % lebih banyak dari pisang. Kalium ini bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit jantung dan stroke. Nutrisi lain pada Crystal Guava juga terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol LDL dan sekaligus meningkatkan kadar kolesterol HDL. 

3. Bagi sobat yang punya riwayat darah tinggi, Guava Crystal recommend banget karena bisa menurunkan tekanan darah.

4. Kaya serat dan mudah dicerna di dalam tubuh. Hmm cocok nih untuk yang lagi kesulitan buang air besar dan meminimalisir kemungkinan perkembangan diabetes tipe dua. Jika dikonsumsi tanpa kulit dapat mengurangi penyerapan gula dalam darah.

5. Sebuah Guava Crystal mampu menyediakan sekitar 280 persen vitamin C untuk kebutuhan harian. 


6.   Mengandung fitonutrien, termasuk karotenoid dan polifenol yang berfungsi melindungi sel-sel dari kerusakan, menurunkan resiko penyakit kardiovaskular.

7. Lansia yang mengonsumsi buah ini dapat tercegah dari  Alzeimer dini dan gangguan mata katarak. 



Biasanya saya mengonsumsi Guava Crystal dengan cara dimakan langsung setelah dikupas kulitnya. Renyahnya buah ini jadi berasa mengkriuk keripik. Tapi kalau mau telaten dikit bisa dibuat jus. Nutrisinya tidak berkurang loh.

Kalau semua buah kita dikemas dengan baik dan berstandar kesehatan  tinggi, rasanya buah lokal makin naik kelas. Minggir cantik deh buah impor. Kecuali buah impor yang memang tidak ada atau tidak bisa dibudidayakan di lahan pertanian kita. Bolehlah bertukaran rasa. Tapi perlu sangat diperhatikan juga faktor kesehatannya. Pokoknya masyarakat sekarang harus cerdas mengonsumsi buah. Jangan gampang lapar mata karena gegara lihat penampilan yang memukau. 









Salut buat PT Sewu Segar Nusantara yang begitu peduli pada kualitas buah-buahan yang didistribusikannya. Sebelum beredar di pasaran, semua produk buahnya diuji dengan standar  tinggi. Yang pasti bebas dari pestisida, merkuri dan zat kimia berbahaya lainnya.

Sejak didirikan tahun 1995, PT Sewu Segar Nusantara konsisten dan penuh komitmen terhadap misi bisnisnya yang ingin mengangkat citra buah lokal, menyejahterakan petani dan menyehatkan masyarakat Indonesia.

Lebih dari 1.000 petani lokal dirangkul oleh PT Sewu Segar Nusantara untuk menanam dengan teknologi pertanian yang mumpuni. Para peneliti dari sejumlah universitas juga diajak berkolaborasi membudidayakan bibit-bibit unggul pertanian buah, baik untuk pasar ekspor maupun lokal. Sampai saat ini mereka telah mengekspor komoditi pisang, melon, jeruk dan sebagainya.

Semoga upaya yang telah dilakukan PT Sewu Segar Nusantara menjadi inspirasi bagi industri pertanian di tanah air. Petani hidup sejahtera, dunia penelitian pertanian makin bergairah, dan pastinya masyarakat kita makin sehat dengan mengonsumsi buah dan sayuran yang berkualitas. 





Cinta memang butuh rasionalitas. Dan, saya cinta buah lokal karena rasionalitas yaitu buah yang segar, berkualitas, kemasan bagus  dan aman dimakan. Insya Allah, petani buahnya  bisa hidup sejahtera karena banyak yang beli, pemerintah dan kalangan dunia usaha juga lebih memperhatikan nasib mereka. Aamiin.





Sewu Segar Nusantara didirikan pada tahun 1995 sebagai anggota dari kelompok investasi unggulan Gunung Sewu Kencana yang memiliki keahlian luas di sektor pangan dan agribisnis serta asuransi jiwa dan properti. Unit-unit bisnis telah membentuk jaringan distribusi yang jangkauannya telah mencapai seluruh nusantara, yang didukung dengan hubungan petani lokal dan pengecer yang kuat
PT. Sewu Segar Nusantara adalah perusahaan distribusi dan pemasaran buah lokal dan impor. Bekerja bersama petani lokal, SSN telahmengembangkanlangkah-langkahpengendaliankualitas yang ketat yang terpercaya dan dapat diandalkan oleh lebih dari 1.000 petani lokal.
Segmen yang berbeda di masing-masing pasar di Indonesia ditutupi melalui merek Sunpride, SUNFRESH dan SWEETY yang menikmati kesadaran merek yang signifikan sebagai hasil dari upaya merintis SSN dalam mempromosikan buah sebagai bagian dari diet yang sehat dengan menggunakan teknik pemasaran yang inovatif. Setiap merek diakui untuk konsistensi kualitas, rasa dan kesegaran dicapai melalui penelitian secara terus menerus kedalam metode penyimpanan dan kemasan.
Juga berfungsi sebagai mitra lokal untuk berbagai merek internasional seperti buah Zespri untuk kiwi. Di masa yang akan datang, perusahaan ini akan bekerja dengan merek-merek lebih lanjut yang ingin masuk kepasar Indonesia serta untuk ekspor produk sendiri demi memenuhi permintaan di pasar Asia.
- See more at: http://www.sunpride.co.id/indonesia/#sthash.lbdSVPNI.dpuf


Sewu Segar Nusantara didirikan pada tahun 1995 sebagai anggota dari kelompok investasi unggulan Gunung Sewu Kencana yang memiliki keahlian luas di sektor pangan dan agribisnis serta asuransi jiwa dan properti. Unit-unit bisnis telah membentuk jaringan distribusi yang jangkauannya telah mencapai seluruh nusantara, yang didukung dengan hubungan petani lokal dan pengecer yang kuat
PT. Sewu Segar Nusantara adalah perusahaan distribusi dan pemasaran buah lokal dan impor. Bekerja bersama petani lokal, SSN telahmengembangkanlangkah-langkahpengendaliankualitas yang ketat yang terpercaya dan dapat diandalkan oleh lebih dari 1.000 petani lokal.
Segmen yang berbeda di masing-masing pasar di Indonesia ditutupi melalui merek Sunpride, SUNFRESH dan SWEETY yang menikmati kesadaran merek yang signifikan sebagai hasil dari upaya merintis SSN dalam mempromosikan buah sebagai bagian dari diet yang sehat dengan menggunakan teknik pemasaran yang inovatif. Setiap merek diakui untuk konsistensi kualitas, rasa dan kesegaran dicapai melalui penelitian secara terus menerus kedalam metode penyimpanan dan kemasan.
Juga berfungsi sebagai mitra lokal untuk berbagai merek internasional seperti buah Zespri untuk kiwi. Di masa yang akan datang, perusahaan ini akan bekerja dengan merek-merek lebih lanjut yang ingin masuk kepasar Indonesia serta untuk ekspor produk sendiri demi memenuhi permintaan di pasar Asia.
- See more at: http://www.sunpride.co.id/indonesia/#sthash.lbdSVPNI.dpuf






16 komentar:

  1. Saya punya pohon mangga, jambu, dan rambutan.
    Lumayan untuk konsumsi sendiri da bagi2 sama tetangga
    Yuk ikut lomba di blogku.
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh asyik ya rumahnya pakde..oya ada pakde ngadain lomba juga...oke deh ke TKP, Insya Allah bisa ikutan. Makasih Pakde dah disatronin hehe

      Hapus
  2. Ulasannya mantab mak...top dah..
    Hai si sexy guava...betapa daku semkin penasaran denganmu...hihihi
    Sukses ngontesnya ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mak inda atas apresiasinya...soal si guava crystal memang seksi ehhehe...aku sampe naiksir berat :)

      Hapus
  3. saya pernah baca kalau sebenarnya buah pepaya california itu buah lokal, cuma biar laku maka dipake nama california soalnya orang indonesia seneng yang berbau impor,, bener gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa jadi mba hehehe...pepaya ini juga ada nama lainnya yaitu pepaya Calina..dan merupakan hasil budidaya pertanian berteknologi tinggi yg dilakukan atas kolaborasi peeneliti IPB, petani dan PT Sewu Segar Nusantara..

      Hapus
  4. Di rumahku nanam sawo dan sirsak. tapi belum berbuah. Sementara ini lari ke pasar kalau pengen makan buah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahhh asyik mak kalo sudah berbuah....boleh tuh mampir2 ke rumah Mak Arrin :)

      Hapus
  5. Mantep bgt ini ulasannya lengkap. Sukses mbak buat lombanya^^

    BalasHapus
  6. Berbinar-binar lihat foto para pekerja itu. Kebayang perkebunan buah lokal bisa menjadi ladang rezeki buat pekerja lokal.

    BalasHapus
  7. saya ga sempet ikut lomba ini...saya tiap hari sekarang sedia buah juga, soalnya anak2 gampang sakit...belinya di tukang sayur yang mangkal depan rumah :D Biasanya suami kalau kebetulan belanja baru ke supermarket. Emang bagus2 ya sunpride buahnya...

    BalasHapus
  8. Belum pernah nyoba nih Guava Crystal-nyaaa :p Paling biasa beli Sunpride pepayanya aja.. Cieee, Barra ama Meili mau ya diminta emaknya jadi model, hehe..

    BalasHapus
  9. Aku juga suka membeli buah lokal. Kalau buah impor rasanya gimana gituuu

    BalasHapus
  10. Hemm.. hanya membeli karena cinta Indonesia adalah sebuah slogan yang sudah basi. Kecintaan pada orang lain tanpa mempedulikan diri sendiri adalah sesuatu yang salah.

    Bukan salah pembeli , bukan juga karena ingin sok-sok-an, tetapi karena mayoritas buah lokal kualitasnya masih di bawah buah impor. Seperti apel malang, bagi orang yang suka asam, may be ini mengundang, hanya bagi yang senang manis dan empuk, maka apel Malang tidak menawarkan hal yang dicari.

    Tidak ada salahnya membeli buah impor sekalipun. Bukan karena tidak nasionalis tetapi karena kita memang menginginkannya. Saya lebih memilih membeli buah yang bagus dan enak dengan harga lebih mahal sedikit daripada membeli yang busuk dan tidak enak rasanya.

    Kalau ada yang bilang saya tidak nasionalis.. Paling saya akan jawab, emang nasionalisme itu diukur dari apa yang kita beli.

    Tulisan yang bagus mbak



    BalasHapus
  11. komplet bingiiit..keren mak! semoga menang aamiin :*

    BalasHapus
  12. kukira sunpride itu buah luar, ternyata lokal ya. Aku suka makan pisangnya, dan baru2 ini nyoba yang guava, enak juga :)

    BalasHapus

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.