Asyik Barra Jadi Pilot !

Enam lembar tiket langsung diambil Meili. Dua mutiaraku saling berkejaran mencapai bibir tangga pesawat. Di tengah “kemrusuk”, Barra masih sempat meletakkan sendal pada rak yang disediakan. Hmm aku geleng-geleng kepala bangga melihatnya.
Ini adalah kali kedua Meili masuk pesawat Garuda Indonesia berjenis DC-9 PK GNT buatan Amerika itu. Sedangakan untuk Barra adalah kunjungan perdana. Wahh rupanya banyak terjadi perubahan dibanding tiga tahun lalu. Jok-jok pesawat sudah diganti, termasuk dinding dan bagasinya, terlihat masih baru. LCD TV berukuran 21 inch terpampang di pojok sebelah kanan. AC ruangan pun full meniupkan kenyamanan di tengah teriknya sinar mentari di luar sana. Pengunjung bisa memilih duduk-duduk di jok-jok pesawat atau melantai di bawah dengan beralas karpet.
Kurang lebih 15 menit sekali terdengar penjelasan guide berupa rekaman suara menjelaskan ikhwal pesawat Boeing berkapasitas 90-an penumpang itu. Dibuat tahun 1979, pesawat ini pernah menjadi kebanggaan Indonesia. Melayani rute penerbangan di wilayah ASEAN dan Australia. Sejak 1994, pesawat ini resmi menjadi penghuni Museum Transportasi TMII.
Meili dan Barra menyimak penjelasan guide rekaman itu sambil melihat videonya di TV. "Ma, ini pesawat yang ilang itu ya, " celoteh Barra membuatku nyengir. Maksudnya pesawat MH370 yang masih raib belum ditemukan.

Tak berapa lama kemudian, Alhamdulillah we’ve got it !, Meilia dan Barra berlarian masuk ke ruang kokpit. Wahh senangnya melihat mereka bergaya ala pilot. Apalagi Barra, menghayati sekali. Tangannya lincah menggoyang-goyangkan setir, memencet-mencet tombol sambil memanyunkan bibirnya. Hahah khasnya anak ini kalau lagi serius. Saking betahnya di ruang kokpit, anak-anak di belakang sudah pada resah menunggu kami hehee. “Ya sudah de, gantian ya, nanti main lagi,”bujukku. Dua anakku menurut tanpa komentar.
Setelah puas di dalam pesawat, Barra menuju ke helikopter di seberangnya. Sayangnya pintu helinya terkunci sehingga pengunjung hanya bisa bermain-main di sekitarnya sambil melihat dari cermin tembus pandang. Seandanya heli itu seperti pesawat pasti akan lebih menyenangkan.
Yuk teman-teman berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah Negeriku "Satoe" Indonesa ! Taman seluas 150 hektar ini memberikan banyak inspirasi. Tak sekedar liburan, sekaligus juga belajar. Belajar mencintai negeri ini, belajar menemukan kearifan dibalik hikmah keanekaragaman suku bangsa.
Oya, baca juga ya, pengalaman seru Meilia dan Barra ketika berlibur di Taman Mini Indonesia Indah !
Mengunjungi museum memberi manfaat ganda, rekreasi sambil belajar dan mengenalkan aneka profesi kepada anak-aak ya Jeng
BalasHapusNak Barra tentu menikmatinya
Terima kasih reportasenya
Salam hangat dari Surabaya
wahhh senangnya "ditengok" pak de cholik :), terima kasih ya pakde dah mau liat2 "rumah"ku yg sederhana ini..
Hapus