Kepincut dengan Tempat Wudhu di Kedai Ketan Susu Cilandak
Salah satu yang menjadi pertimbangan utama saya memilih tempat makan atau hangout adalah mushollanya. Sebisa mungkin, ada fasilitas musholla di dalamnya. Pernah suatu kali saya menghadiri acara komunitas blogger di suatu resto lumayan kenamaan di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tempatnya lumayan enak sih, makanannya juga. Tetapi sayang, mushollanya nggak ada. Dan, ketika saya tanya mesjid terdekat juga tidak ada. Saya harus naik angkot dulu ke depan.
Wah..wah..saya mulai panik, jam tangan sudah menunjukkan pukul 14:00, belum sholat. Acara masih berlangsung seru di dalam. Teman-teman kebetulan sedang berhalangan sholat, jadilah saya ngeluyur sendiri tanya-tanya barangkali ada tempat di resto itu yang bisa digunakan buat sholat. Alhamdulillah, seorang karyawan menawarkan ruang ganti kostum karyawan sebagai tempat sholat. Hehe, jangan bayangin kayak gimana ya suasananya. Ruangnya kecil, rada pengap dan lembab. Hmm...nahan napas. Udah deh, langsung saya backlist resto itu dari deretan pilihan saya kalau mau bikin acara
Hangout bareng Anisa, blogger DCronys |
Nah, sekarang saya punya pilihan favorit resto nih buat kumpul-kumpul sama teman di daerah selatan, yaitu di Kedai Ketan Susu di Cilandak. Tepatnya di jalan Cilandak Tengah No.3, persis di belakang Cilandak Town Square (Citos). Udah dua kali ke sini, tempatnya udah bikin jatuh hati. Nggak cuma makanan dan kopinya yang enak, tetapi juga fasilitasnya bikin pewe (Posisi Wuenakk). Ada wifi gratis, tempatnya nyaman-rimbun dengan pepohonan dan mushollahnya bersih banget, mukenanya juga terawat. Meski tidak begitu luas, tetapi cukuplah buat ukuran resto. Yang penting kita bisa sholat dengan nyaman.
Tempat wudhunya nih apalagi, inspiratif. Belum pernah nemuin di Indonesia yang model kayak gitu. Iman J. Harahap, pemilik Kedai Ketan Susu Cilandak memang detil sekali untuk urusan kebersihan dan kenyamanan. Ya iya apalagi urusan kebersihan untuk menghadap Sang Pencipta. Jangan sampai mau sholat, tetapi bawaannya mau buru-buru karena nggak betah dengan suasana musholla atau tempat wudhunya. Atau malah jadi ilfill karena air yang tergenang, becek, dan beraroma tidak sedap. Belum lagi, hhehe maaf ya kita suka melihat atraksi orang yang berwudhu semprat-semprot.
Karena itulah Pak Iman merancang tempat wudhu yang berbeda. Di bagian atas dibuat seperti wastafel dan dibawahnya ada shower khusus untuk membasuh kaki. Jadi, kalau mau membersihkan bagian hidung atau mulut, bisa terbuang di area wastafel. Pak Iman pun menjaga sekali agar air tidak tergenang dengan menyiapkan karpet khusus untuk menyerap cipratan air. Aliran air basuhan bisa langsung terbuang di tempat pembuangan air.
Cuma ada sayangnya nih, di tempat wudhu tidak disediakan cermin. Alangkah senangnya kalau tersedia. Khususnya untuk yang berkerudung seperti saya biasanya setelah berwudhu langsung nyari cermin buat perbaiki kerudung yang kurang rapi.
Seandainya ya tiap resto atau kafe menyediakan mushola dan tempat wudhu yang bersih, pasti sangat menyenangkan. Insya Allah bisnisnya dilancarkan dan berkah karena perhatian yang besar terhadap fasilitas ibadah.
Cuma ada sayangnya nih, di tempat wudhu tidak disediakan cermin. Alangkah senangnya kalau tersedia. Khususnya untuk yang berkerudung seperti saya biasanya setelah berwudhu langsung nyari cermin buat perbaiki kerudung yang kurang rapi.
Seandainya ya tiap resto atau kafe menyediakan mushola dan tempat wudhu yang bersih, pasti sangat menyenangkan. Insya Allah bisnisnya dilancarkan dan berkah karena perhatian yang besar terhadap fasilitas ibadah.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas masukan dan komentarnya.