Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Rejeki Maling

Setiap mahluk memang dijamin rejekinya sama Allah SWT, tanpa terkecuali mereka yang berprofesi sebagai maling atau pencuri. Mungkin setiap maling juga berdoa kali ya sebelum melancarkan operasinya agar berhasil. Masalah berkah dan tidak berkah rejeki yang diperoleh dari mencuri barang orang, pastinya hanya ada di kepala orang yang ‘beriman’.

Yang penting bagi si maling, eksekusi memindahkan barang atau uang orang lain berhasil masuk ke kantong sendiri; bisa makan enak, beli barang idaman, dan sebagainya. Terserah deh urusan halal dan tidak halal karena menurut maling, itu sudah masuk ke ranah etika moral agama dan susila. Kalau moral maling, barang atau uang hasil curian bisa dibagi rata ke tim yang terlibat dan tidak mengambil kawasan maling lainnya. Makanya ada sebutan maling spesialis jemuran, spesialis motor, spesialis sepeda, spesialis burung piaraan, spesialis tape mobil dan sebagainya.

Ngomong-ngomong soal rejeki maling nih, saya mau cerita tentang kejadian yang dialami tetangga saya beberapa hari lalu. Sepeda anak lelakinya yang seharga Rp 1,6 juta raib dari rumahnya. Tak disangka, padahal tetangga saya ini termasuk orang yang rapi dan waspada. Pagar rumahnya juga tinggi, dan tertutup rapat oleh lapisan hitam. Dari luar, orang tidak bisa melihat properti yang ditaruh di halaman rumah yang berpagar itu. Tetangga saya juga jarang membuka pintu jika tidak perlu. Rumahnya memang persis berada di pinggir jalan utama. Begitu pintu terbuka saja, debu jalanan langsung hinggap.

Seperti biasanya, sebuah sepeda motor, dan dua buah sepeda anaknya ditaruh di halaman rumah yang tidak begitu luas. Agak berjejal, terlebih setelah rumahnya direnovasi dengan kamar yang dimajukan. Sebelumnya hanya ada sebuah sepeda motor dan sepeda mini. Baru enam bulan ini, mereka membeli sepeda sport untuk anak pertamanya yang mulai memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP).


Malam kejadian itu tidak seperti malam-malam sebelumnya. Biasanya,  kamar yang menjorok ke halaman rumahnya itu ditiduri orang tua dan seorang anak perempuannya. Sementara, anak lelaki mereka tidur di kamar tengah. Bahkan, tidak jarang sekeluarga tidur bersama di kamar depan. Namun, malam itu apes, boleh dikatakan begitu. Karena hawa dingin, mereka memilih kamar tengah. Tidak seperti biasanya, menurut pengakuan Mama Ninit - nama tetangga saya, malam itu ia tidak bisa tidur, gelisah. Suaminya pun demikian. Untuk mengusir kegelisahannya, ia memijit kaki suaminya sehingga tak berapa lama, Mama Ninit  ikut terlelap.

Sekitar pukul 01:00, ia terbangun lantaran perutnya mulas. Biasanya,  tak pernah mulas malam-malam, padahal siang tak makan yang aneh-aneh.  Dan, biasanya juga, ia selalu menyempatkan diri melongok ke luar sekedar melihat situasi dan kondisi di luar dari arah kamarnya. Namun, malam itu urung dilakukan. Setelah dari toilet, sempat pula ia mengambill kayu putih di ruang tengah. Pukul 02:00, ia masih belum tidur di kamarnya, membalur minyak kayu putih. Jarum jam terus berputar mengiringi detik-detik kantuk mereka hingga subuh.

Betapa terkejutnya begitu pintu rumah dibuka, sang suami tak menemukan sepeda sport anak lelakinya itu. Ban sepeda mini anak perempuannya juga dikempeskan. Terlihat, jejak kaki di lantai dan goresan sepeda di tembok rumah. Rupanya si maling memanjat dari pagar rumah. Hmm..malam itu sukses bagi maling. Sejak kejadian itu, tetangga saya lebih ekstra lagi menjaga propertinya. Motor dan sepeda mini anak perempuannya ditaruh di dalam.

Kejadian serupa juga menimpa tetangga saya yang lain. Tidak tanggung-tanggung, dalam satu malam, maling berhasil mengambil dua burung plus kandangnya. Burung tetangga saya memang belum lama ingin dibeli temannya. Tetapi karena sayang, tetangga saya tidak mau menjualnya. Eh,.malah diambil maling. Malam apes itu, tetangga yang biasanya selalu memasukkan burung  ke dalam rumahnya, ia lupa. Burungnya masih terongggok di halaman rumah dengan pintu pagar terkunci. Sempat kepikiran mau memasukkan setelah menidurkan anaknya. Keesokan harinya, burung plus kandangnya sudah tidak berada di tempatnya. 

Saudara saya juga mengalami hal sama. Motor Yamaha kerennya seharga Rp 20 juta  dicuri. Padahal  tinggal tiga bulan cicilan.  Saudara saya pun terbilang hati-hati menjaga barangnya. Setiap keluar rumah, pintu pagar selalu dikunci. Pagi itu, sepulang dari salat subuh di musala yang tak tak jauh dari rumahnya, saudara saya tumben lupa untuk mengunci pagar. Hanya diselipkan saja ujungnya, yang sebenarnya juga jika dibuka, terdengar gaduh. Subuh itu benar-benar subuh kesuksesan maling. Dalam waktu beberapa detik saja, motor Yamahanya raib. Maling..maling ... rejeki memang telah diatur oleh-Nya meski melalui jalan yang melanggar aturan-Nya.

Terlepas dari soal maling, bagi kita yang masih aware dengan keberkahan rejeki, hikmah barang kecurian sangat besar. Jika kita ikhlas, semoga Allah kasih gantinya dengan sesuatu yang melebihi barang itu. Barang yang kecurian juga merupakan peringatan dari Allah atas rejeki kita. Bisa jadi, kita kurang sedekah atau ada rejeki yang tidak berkah di dalamnya. Allah membersihkan rejeki kita dengan cara demikian. Terus introspeksi diri dan berprasangka positif . Inshaa Allah, jika kita merasa jalan mendapatkan rejeki sudah benar, semoga itu menjadi ujian untuk meningkatkan derajat kita sebagai mahluk-Nya.

Yang pasti, Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha halal hamba-Nya sekecil apapun itu. Dan, bagi si maling, semoga disadarkan. Karena rejeki yang diperoleh dengan cara mencuri itu tidak ada keberkahan. Ia menjadi semakin haus mengambil barang orang, hidupnya gelisah,  tidak tenang. Belum lagi ujian penyakit dan berbagai masalah buruk yang bakal menimpanya di kemudian hari. Yuk kita bersihkan rejeki melalui sedekah. Selalu introspeksi terhadap rejeki yang kita dapatkan, siapa tahu tanpa disadari, kita luput dari jalan memperoleh rejeki barokah dan halal.Instrospeksi.


3 komentar:

  1. bahwa rejeki dengan mengambil jatah orang, maka Allah akan membelokkan rejekinya kepada orang yang teraniaya, bahkan lebih banyak dan lebih berkah.
    Kan sudah tertulis, bahwa rejeki sudah ada jatahnya masing-masing, jika rejeki seseorang dicurangi maka Allah juga akan berbuat adil memindahkan rejeki.

    BalasHapus
  2. setuju mbak, rejeki yang halal lebih berkah :)

    BalasHapus
  3. Kemalingan bisa jadi ujian sabar juga ya mbak, sejauh mana kita sabar kala kehilangan barang yang kita sukai. Yang penting tetap berkhusnudzan pada Allah, apapun yang terjadi :)

    BalasHapus

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.