Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Kedai Catering Surabaya, Kateringnya Pameran Produksi Indonesia 2015

Sebagai warga luar Surabaya yang berencana mengadakan event di kota ini memang rada kesulitan mencari katering yang tepat. Apalagi acaranya lumayan lama,  4 hari, sejak tanggal 6 sampai 9 Agustus 2015. Yang bakal makan pun orang-orang penting Kementerian, serta pejabat daerah. Tidak enak makanannya, weiisss sebagai EO siap disemprot. 



Sampai mendekati hari H, klien EO saya, Samudra Dyan Praga belum juga menemukan katering pilihan. Sebenarnya sih sudah banyak yang menawarkan. Tetapi, Mbak Ratih dari Samudra Dyan Praga masih ragu memutuskan. Sampai suatu ketika, ia menanyakan kepada saya, barangkali ada rekomendasi katering di Surabaya. Wahh.. saya juga tidak tahu benar, mana yang enak dan tidak. Semuanya hanya berdasarkan, "kata orang". Bukan kebetulan, beberapa hari sebelum Mbak Ratih menanyakan katering, Alhamdulillah saya mendapatkan sponsor, nasi box untuk 60 blogger saat pembukaan Pameran Produksi Indonesia.

Ketemunya dengan katering Surabaya ini pun benar-benar Tuhan yang atur. Oya, di Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2015, saya bertugas di bidang promosi media sosial, dan mendadak bikin acara blogger. Sementara bujet terbatas lantaran acara mengundang blogger mendadak, akhirnya saya berinisiatif mencari sponsor untuk makan blogger di hari pertama PPI. Hmm...gimana caranya ya, sempat bingung. Saya coba kontak rekan-rekan yang punya relasi di Surabaya. Mereka pun memberikan sejumlah rekomendasi. Saya coba tawarkan kerja sama sponsorship, hasilnya nihil. Hhehee, alias nggak ada yang mau memberikan sponsor nasi box. 


Saya tak patah semangat dan terus berdoa, semoga tujuan baik ini dimudahkan. Tangan saya berikhtiar browshing mencari informasi rumah makan atau katering Surabaya melalui sejumlah akun kuliner di instagram. Mbak Avy, partner saya juga sibuk mencari informasi sekiranya ada restoran di sekitar Grand City- tempat PPI diselengarakan,  yang bisa memberikan makan siang gratis. 

Alhamdulillah, tak berapa lama, tangan saya langsung nyangkut pada Kedai Catering yang waktu itu masang iklan Give Away di salah satu akun kuliner Surabaya. Isi promosi Givaawaynya : "Regram gambar ini (nasi uduk Ayam Geprek) untuk mendapatkan free lunch box". Wahh kebetulan nih. Kesempatan buat nawarin kerja sama, ngarep banget.

Nomer telepon Kedai Catering Surabaya yang tertera pada akun instagram yang sepertinya baru dibuat itu langsung saya hubungi. Alhamdulillah, mendapatkan respon positif dari Mbak Edgina, yang sepertinya pemilik katering tersebut. Saya menawarkan kompensasi dua buah review dan posting di instagram blogger yang makan siang.

Nasi Uduk Ayam Geprek buat blogger


Dengan penuh syukur, selang beberapa hari saya menceritakan hal ini ke Mbak Ratih bahwa blogger sudah mendapatkan sponsor katering. Dia tanya, "Enak nggak makanannya ? Kalau enak mau saya pesan buat panitia dan orang Kemenperin" Hhehe jujur saya bilang tidak tahu. Karena memang belum pernah coba. Tapi katanya sih enak. Saya coba yakinin begitu. "Beneran ya Mbak Ika enak..Awas deh kalau nggak enak ! ancam Mbak Ratih. 'Ya...bismillah aja Mbak.." jawabku tersenyum. Aku berikan kontak Mbak Edgina Tan dan hari itu juga Mbak Ratih menghubunginya. Alhamdulillah,  kerja sama Kedai Catering dengan panitia PPI 2015 deal. Mereka juga sekaligus memesan snack-nya.




Alhasil, rasa makanan Kedai Catering ini makyus banget. Porsinya untuk saya sih pas. Nggak terlalu banyak, tetapi kadang mau nambah hehe. Belum puas lidah ini menikmati kelezatan menu Kedai Catering Surabaya, ehhh dah keburu habis. Bumbunya berasa banget. Bagus juga sih porsi segitu, jadi tidak ada sisa makanan yang terbuang di dalam box. Makanan yang disajikan pun tidak mudah basi. 

Saya pernah beberapa kali diminta panitia membawa sisa box makan siang. Ketika saya coba makan sekitar jam 7-an,  rasanya masih enak. Rekan blogger, Mbak Nurul Rahmawati sempat juga membawa beberapa box sisa makan siang.

Makanan yang enak, pastinya ngaruh banget ke kerjaan. Alhamdulillah tubuh nggak drop keletihan, karena makannya nafsu. Terima  kasih Kedai Katering atas sponsornya untuk rekan-rekan blogger dan kompasianers. 






Oya ketinggalan Mbak Edgina Tan rupanya memberikan panitia dan saya oleh-oleh loh berupa lapis Surabaya. Surprise banget. Nggak nyangka kalau Mbak Edgina siang-siang, hampir pukul 13:00 datang ke hotel Garden Palace hanya untuk kasih oleh-oleh. Ketika datang, kami sedang sibuk angkut barang ke dalam mobil. Nyaris saja ketinggalan. Terima kasih Mbak Edgina, semoga kita bisa kerja sama lagi.

Kedai Catering Surabaya bisa dikontak di 0816 512141, PIN BB : 2b0a5437. Kedai Catering melayani katering harian dengan berbagai menu nusantara dan kue kue. Selamat mencoba Kedai Ketering ya. 




Rawon Buntut Sheraton Surabaya, Selezat Persahabatan Kami

Ke Surabaya, kalau nggak nyobain Rawon, rasanya memang nggak afdol ya. Padahal di Jakarta, kuliner Jawatimuran yang sudah menasional ini cukup banyak ditemui. Tetapi, kalau belum makan  di tanah kelahirannya, dimanapun menikmati rawon berasa tak bernyawa. Ini saya rasakan ketika mengunjungi Surabaya awal Agustus lalu.




Begitu menginjak Bandara Ir. Juanda, yang terbayang sejumlah kulinernya. Heehhe apalagi kalau bukan Rawon-nya. Bukan suatu kebetulan ada undangan dari seorang sahabat, nawarin makan rawon spesial di Hotel Sheraton yang terletak di Jalan Embong Malang, Surabaya.

Kota Surabaya memang tak ubahnya sebagaimana Jakarta. Macet hampir di berbagai ruas jalan. Saya tiba di Bandara Juanda, sekitar pukul 13:00. Jujur ini perut langsung keroncongan. Sahabat saya dari balik telepon bilang, tahan saja dulu, nanti kita makan rawon enak. Sayang kalau perut kamu udah kenyang. Hehhe bisa saja bujukan Mbak Avy ini. Ya sudahlah saya beli cemilah roti boy dulu sambil nunggu jemputan Mbak Avy. Nggak sampai 15 menit menunggu, sahabat yang selama ini hanya saya dengar suaranya dan lihat profilnya di facebook, akhirnya menampak juga. Pertemanan di dunia maya, Alhamdulillah bisa melahirkan persahabatan di dunia nyata. Hmm..rupanya Mbak Avy lebih cantik penampakan aslinya, begitu selorohku saat bertemu pandang dengannya. 





Pameran Produksi Indonesia (PPI 2015) adalah media, kami dipertemukan oleh Allah. Selama beberapa minggu kami berkoordinasi erat menyiapkan acara blogger dan kompasianer untuk mempromosikan pameran produk unggulan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian ini. Dan, hari ini kekompakan kami harus diuji. Alhasil, memang tak beda heheh. Begitulah adanya Mbak Avy yang saya dengar suaranya dari balik telepon.

Sambil bercakap tentang kesiapan acara PPI, tak terasa membunuh waktu satu jaman di dalam kendaraan. Hhehe..suami Mbak Avy yang menyetir kendaraan sepertinya sudah bosen kali ya mendengar celotehan perempuan-perempuan doyan ngomong ini. Sampai-sampai saya lupa, kalau tadi cacing-cacing di perut memberontak. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 15:30 Wib. Jam yang memang nanggung untuk makan.




Sesampai di Sheraton Surabaya, kami langsung mencari Kafe Bromo. Karena bukan jam makan siang, tak banyak pengunjung di kafe ini. Hanya beberapa pria bule yang mengambil area merokok untuk bersantai sambil menikmati kopi hangat. Mbak Dila, blogger Surabaya rupanya sudah lama di sini menanti kami. Aduhh jadi berasa penting bener. 

Asyik juga sih, nggak terlalu ramai, jadi bisa lebih nyaman dan santai ngobrol. Wara-wiri kesibukan pelayan kafe yang membereskan perangkat buffet siang tadi terlihat ramah melempar senyumnya ke kami yang memperhatikannya. Tak berapa lama kami menunggu, datanglah seorang pelayan wanita setengah baya sambil memberikan dua buah buku menu. "Yang terkenal di sini apa Mbak ?", tanyaku berasa basa-basi banget. Padahal tujuan utamanya cuma mau menyantap Rawon Buntut Sheraton yang katanya super enak itu.

Mbaknya pun "bekerja" mempresentasikan sejumlah menu andalannya. Dan, memang, rawon buntut yang paling dicari. "Kalau di sini Bu, yang paling terkenal adalah menu nusantaranya. Rawon buntut kita spesial loh Bu." ujarnya promosi. "Oke Mbak, saya pesan rawon buntut spesial ya. Trus minumnya apa ya ?" Saya bertanya lagi. Minuman  yang sekiranya sesuai dengan rawon. Mbaknya kembali merekomendasikan jus sawi Pak Coy. Hmmm..jus sawi. Kayaknya boleh juga nih. Setahu saya, jus sawi berserat tinggi dan berkhasiat menurunkan kolesterol. 






Tahu sendiri kan, rawon yang notabene berbahan utama lezat dari buntut sapi, sumsum, urat-uratan dan tulang sapi hancur ini penyumbang kolesterol lumayan tinggi. Kalau nggak kuat-kuat,  usai makan, langsung keliyengan. Kata ahli nurtrisi, menjelang usia 40, asupan makanan memang kudu dijaga. Kalau saya sih lebih senang menyebutnya, "bukan dijaga" tapi "disiasati". Asal jangan makan banyak-banyak dan keseringan aja. Dan, kalau pas lagi makan, harus tahu cara menetralisirnya.


Kurang lebih 15 menit, pesanan yang ditunggu pun tiba. Hmm..aromanya khas banget. Mbak Avy sebenarnya pengin juga pesan rawon. Tetapi, saya cegah agar pesan yang lain saja, biar  kita bisa saling coba hehe taktik . Dan, Mbak Avy pun setuju. Ia memesan sop daging segar. Cuma lirikan mata Mbak Avy kok ke rawon melulu ya heheh. "Ayo Mbak, dicobain nih !" tawar saya sambil mengaduk-ngaduk kuah yang ditaburi perasan jeruk nipis.


Kuah lebih pekat dari yang biasa saya makan 
rawon di warung Jawa Timuran di Jakarta. Slurrrppp...hirupan kuahnya berasa banget rempah-rempah. Apalagi buntut sapinya, kenyal, empuk dan gurih sekali. 

Bumbunya meresap kuat hingga  kunyahan terakhir. Rasanya, sulit untuk membuat lidah ini berhenti bergoyang. Kalau nggak ingat badan yang mekar, bernafsu menghabiskan satu porsi sekaligus. Tetapi, seporsi rawon buntut goreng Sheraton Surabaya ini jumbo loh. Cocoknya disantap oleh tiga orang. Dagingnya banyak.  Mbak Avy sesekali mencicipi rawon saya. Saya pun begitu, mencicipi sop daging yang dipesannya. Sama-sama enak. Jus sawi Pak Coy-nya segar sekali, pas banget sebagai penyeimbang makan rawon.

Tak terasa sambil ngobrol, suapan demi suapan rawon masuk lancar ke dalam perut. Satu-satu keringat mulai eksis. Alhamdulillah kepala saya tidak pusing. Manjur juga nih Pak Coy-nya sebagai penetralisir...ujar dalam hati. 

Mbak Etty Soraya, PR Manager Sheraton Surabaya kebetulan ada dan menyempatkan diri di tengah kesibukannya untuk bersilaturahmi dengan kami. Sudah lama juga saya tidak bersapa ria dengan Mbak Etty sejak risain dari Majalah Venue  akhir 2012 lalu. Ahhh...Mba Etty masih seperti yang dulu, cantik meski sudah brojol satu anak. 




Sambil menemani kami menghabiskan penganan, Mbak Etty bercerita seputar pekerjaannya dan perkembangan Sheraton Surabaya yang tengah direnovasi. Pembenahan giat dilakukan manajemen Sheraton Surabaya sebagai hotel bintang lima yang notabene memiliki tamu loyal yang tersegmen. Promosi lewat digital media pun kini tengah digarap serius  untuk lebih mendekatkan diri pada tetamunya. Jadi, teringat dulu semasa jadi wartawan, saya kerap menulis Sheraton Surabaya yang sumbernya dari release dan jawaban tertulis Mbak Etty. Kini, seperti mimpi bisa berkunjung ke Sheraton Surabaya dan bertemu dengan Mbak Etty. Dan, nyatanya memang, Sheraton Surabaya seperti yang tertulis di release. Nyaman dan homey.





Untuk membuang lemak, saya tergoda untuk menengok area luar ruang Kafe Bromo dan berjalan-jalan sebentar. Wahh..ternyata ada taman yang indah tersembunyi di sini. Pantas saja, tamu bule itu betah duduk-duduk di serambi kafe. Hamparan rumput yang terawat rapi. Kolam ikan yang jernih dengan puluhan ikan koi menari lincah di pusaran air. Tersedia juga kolam renang yang tidak begitu besar. Tetapi cukuplah untuk memanjakan tubuh di dalamnya. Ya, area taman ini memang digunakan untuk pesta kebun atau barbeque party. Romantis juga, bikin pesta nikah di sini. 

Sambil menanti senja, sejenak kami bersantai di jajaran tempat duduk pinggir kolam. Kalau tidak teringat pekerjaan yang harus kami selesaikan hari itu untuk acara keesokan harinya, rasanya  ingin berlama-lama di taman ini, tempat yang nyaman untuk mencari inspirasi, ide sekaligus me-refresh pikiran yang penat. Ahhh..kami jadi semakin asyik untuk saling bercerita.
















Advan Vandroid X7, Tablet "Galau" Otak Komputer ,

Berbicara tentang Advan, saya langsung teringat dengan sahabat saya sejak kuliah, bernama Listyanti. Sekitar setahun lalu saya memberikan hadiah tablet Advan untuk anaknya yang berulang tahun ke-7. Adik Nahwa namanya. Ia sangat mengimpikan punya tablet seperti teman-temannya untuk bermain game. Bukan kebetulan sedang ada rejeki lebih, saya ingin memberikan hadiah impiannya.


Listyanti, ibunda Nahwa
Saya dan suami berkeliling pusat perbelanjaan Slipi Jaya di Kawasan Slipi Jakarta Barat untuk mencari sejumlah tablet yang sesuai. Ada beberapa brand yang jadi referensi kami. Tetapi ketika kami coba telusuri sebagian diantaranya, rupanya kurang begitu sesuai. Hehe baik di fitur-fitur maupun bujetnya. Akoh, penjual handphone dengan berbagai pertimbangan akhirnya merekomendasikan tablet Advan. Saya coba cek layar sentuhnya, lumayan stabil. Games-gamesnya terisi penuh. Jadi nggak perlu repot lagi mengunduh games-games edukatif. Saya lupa tipenya.

Ketika diberikan, betapa senang Dede Nahwa menerima hadiah tablet Advan Vandroid. Ia anteng bermain di rumah. Namun, dalam perjalanannya, ternyata bukan hanya Dede Nahwa yang menggunakannya. Mamanya, Listyanti yang merupakan karyawan Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten rupanya juga kerap meminjam tablet Nahwa untuk memeriksa email atau browshing yang memperlancar pekerjaannya.





Melihat waktu itu saya bawa tablet Advan Vandroid ke rumah, Barra yang sempat melihat, jadi kepingin. Ia merengek ingin dibelikan tablet Advan seperti Nahwa. Sebenarnya Barra sudah punya tablet, tetapi jika dibandingkan dengan tablet Advan kepunyaan Nahwa beda banget. Hhehe ya sih mereknya juga beda. "Ya, Insya Allah De, nanti kalau ada rejeki, Mama belikan," jawabku menenangkan.

Saya menilai, tablet juga penting perannya untuk mendukung Meili dan Barra termotivasi belajar. Banyak permainan edukatif yang bisa diunduh lewat tablet. Tablet yang selama ini digunakan Barra memang sudah mulai rusak. Ada rencana mau beli, tetapi waktunya belum enak buat jalan-jalan. Kesibukan yang tiada henti sampai kurang punya waktu berkeliling mal mencari tablet yang sesuai antara kualitas dan bujet. Sampai suatu ketika, ada undangan dari Kumpulan Emak Blogger untuk menghadiri acara peluncuran tablet Advan Vandroid X7. Wahh kebetulan nih, memang sedang mencari. Dengan bersemangat, saya langsung mendaftarkan diri. 

Peluncuran Advan Vandroid dilaksanakan di Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Gelora Bung Karno, Jakarta (3/8). Siang itu saya agak telat, karena harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan. Area 'meeting blogger" sudah disesaki ratusan blogger dari Blogger Reporter dan Kumpulan Emak Blogger. Wahhh penuh keriangan, mereka saling berfoto di photo booth. Tidak sedikit dari mereka yang duduk-duduk beramah tamah dan saling temu kangen. Ya, ajang ini memang menjadi seperti silaturahmi dan halal bihalal blogger. Keakraban di dunia maya tengah dibuktikan di dunia nyata.



Sambil mengantri saya bercakap dengan Mas Ahmed Tsar Blenzinky, salah seorang pengurus Blogger Reporter yang beken banget di kalangan dunia perbloggeran. Ahh senangnya. Bertemu juga dengan beberapa pengurus Kumpulan Emak Blogger, Mbak Sumarti Saelan, Mbak Tanti Amelia,dan Mbak Irma Susanti. Mbak-mbak EO Advan juga nggak kalah sibuknya mengatur absensi dan acara. Saya kebagian nomor doorprize 75. Hhehe sempat ngarep dapat doorprize Advan Vandroid X7. Lumayan buat anak. 

Lucu juga nih tablet. Meski kalau saya perhatikan dari penampakan luar  agak galau. Dibilang smartphone bukan, disebut tablet juga nanggung. Kayaknya memang anti mainstream dalam dunia pertabletan. Saya termasuk pengguna tablet yang setia loh sejak menerjuni dunia writerpreneur dan media sosial. Jujur, suka rada kerepotan dengan tubuh tablet yang bongsor, memenuhi lebaran genggaman saya. Apalagi kalau bobotnya yang berat. Huff bikin tangan keram dan kaku..hhehe semoga nggak stroke. 




Sebagai pekerja sosial media, tablet menjadi salah satu senjata saya selain smartphone. Dari segi besaran, memang enak sih. Jemari begitu leluasa menekan tuts. Apalagi kalau buat desain, nyaman pakai tablet. Sampai-sampai saya malas membuka laptop sejak memiliki tablet. Sempat bermimpi,ada tablet yang ukurannya pas di tangan, dan tidak berat. Hmmm sepertinya Advan Vandroid X7 membuat saya kepincut. hehehe. Lantas buat Barra yang mana ? Aduhh ibu yang galau nih. Rencana buat anak, malah jadi kepingin. 

Saya mencoba-coba tablet ini sebelum masuk ruangan, benar-benar bikin galau. Tubuhnya nyaman dipegang meski cuma satu tangan. Tablet ini juga bisa berfungsi sebagai telepon alias bisa menerima panggilan. Hhehhe memang ukurannya lebih besar dari smarthphone, tetapi okelah buat panggilan, sms dan aktivitas komunikasi lainnya.

 Layar sentuhnya  cukup responsif dan  tajam dengan kekuatan 1024 x 600 piksel. Ada kamera depan VGA. Lumayanlah untuk menyalurkan ide kreatif bagi yang suka selfian atau welfian. Di bagian atas layar tersedia video chat. 

Oya, perlu diketahui juga, Advan Vandroid X7 tidak dilengkapi dengan tombol fisik di bawah layar. Jadi, untuk semua navigasi berada pada  layar sisi bawah. Jika kita melihat pada bagian muka, akan terlihat permukaan antar muka tablet yang menggunakan UI khas Advan. 




Agar hasil foto lebih maksimal, kamu bisa gunakan lensa kamera yang terletak pada bagian belakang. Lumayan sih kekuatannya untuk ukuran tablet yaitu 2 Megapixel disertai lampu flash LED di bagian tengah atas. Loudspeaker ada pada bagian bawah. Untuk pengaturan volume dan power, diletakkan pada bagian samping kanan dan berdekatan. Sedangkan, pada bagian samping kiri dibuat polos, tanpa ada tombol/ panel apapun

Advan Vandroid X7 menyediakan 2 slot SIM dan slot microSD. Tempat penyimpanannya terletak di area dekat loudspeaker. Baterainya bersifat non-removable dengan kapasitas 2500 mAh.

Nah sekarang kita ngomongin prosesornya ya yang boleh dibilang jantungnya Advan Vandroid X7. Ternyata, Advan Vandroid x7 ini ditenagai oleh chipset Intel Atom X3 (intel soFIA) quad-core berkecepatan hingga 1 Ghz yang ditandem dengan kekuatan memori RAM 1 GB dan memori internal 8 GB.

 Advan Vandroid x7 menjadi tablet pertama di dunia yang menggunakan intel Atom x3. Wuiihh mantep. Dengan tenaga mumpuni, pengguna bisa bermain game 3d berukuran berat tanpa lag yang berarti alias lancar dan cepat. Wohooo pendoyan games marilah beralih ke Advan Vandroin X7.




Sedangkan untuk sistem operasinya menggunakan Androin 5.1 Lollipop.  Selain itu, pengguna juga disuapi dengan kepuasan akses data internet via 3G HSDPA. Dan, semua sistem kinerja Advan Vandroid x7 berbasis SoC (System on Chip). Artinya, semua fitur seperti RAM, bluetooth, Wi-Fi dan lainnya terintegrasi dengan processornya sehingga lebih maksimal dalam penggunaan ruang dan daya yang ada. Pastinya sih makin tangguh. Wahh kalau fiturnya kayak gini, sukses yang galau adalah saya. Mau beliin buat Barra atau menggantikan tablet yang selama ini saya gunakan. Soal harga apalagi, nggak bikin cembetut. Cuma Rp 1.099.000. Udah deh langsung liat ATM mau ngambil xixixixi.

Menariknya lagi, setelah mendengar penuturan Tjandra Lianto, Direktur Marketing Advan, ternya Advan ini buatan Indonesia loh. Waaduhh kemana saja saya baru tahu hal ini. Saya kira buatan negeri Cina (nunggu disambit tablet deh sama Pak Tjandra hehehe). Hhhe memang rada keterlaluan juga sih saya.

Sebagai perusahaan teknologi yang berbasis komputer, Advan sudah berdiri di Indonesia sejak 1998. Produk besutan Advan diantaranya : TV Plasma, Notebook, tablet, PC, smartphone hingga aksesoris digital (USB, speaker, flashdisk, MP3, MP4, UPS dan sebagainya).




Advan terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk yang berorientasi pada kebutuhan konsumen Indonesia. Makanya tak heran, inovasi yang terbilang ngotot dan harga yang super ramah memberikan kesan tersendiri di hati masyarakat Indonesia. 

Berbagai penghargaan diraihnya. Salah satunya " The Most Favorite Brand 'Indonesia Netizen Brand Competition 2013 dari Majalah Marketeers. Kemudian menjadi market leader penjualan tablet PC di Indonesia. Dan, saat ini tablet Advan Vandroid masih nangkring pada market share teratas. Sedangkan untuk smarthone, Advan cukup puas bertengger pada urutan ke-4 market share Indonesia. Bangga dengan produk Indonesia..!