Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Resolusi Hijau 2015 : Menghijaukan Atap Rumah




Resolusi Hijau ini masih menjadi bagian dari resolusi kami sepanjang tahun. Meski tak sepenuhnya kami bisa lakukan. Tetapi setidaknya, resolusi untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan tetap menjadi grand design yang selalu kami agendakan. 

Apalagi melihat situasi saat ini. Bencana alam yang diakibatkan dari kerusakan lingkungan oleh sikap dan perilaku manusia makin eksis. Banjir salah satunya, yang sepertinya tak mengenal ampun terus terjadi sepanjang tahun. Bahkan lebih luas areanya dengan waktu yang lebih lama menggenangi area permukiman penduduk.

"Ma, kok masyarakat tidak mau pindah ya, padahal kan itu daerah sungai," ujar anakku Meilia (9 tahun) yang sudah mulai kritis beropini ketika melihat penayangan korban banjir di televisi. 

"Ya, begitulah Mel, mereka belum sadar. Buang sampah asal lempar ke sungai, sementara mereka tinggal di sekitar sungai." jawabku. "Ihh..kan bau ya Ma kalau sampahnya udah menumpuk. Belum lagi banyak lalat," timpal Meili. "Ya pastinya berbau, tapi sudah kerapkali disampaikan agar tidak membuang sampah dan pindah ke rumah susun yang sudah disediakan pemerintah DKI, masih juga belum paham. Akhirnya ya seperti itu sepanjang tahun," ujarku. Itu baru satu faktor, belum lagi tentang tata ruang yang tidak memperhatikan lingkungan. "Kayak mal-mal itu ya Ma kebanyakan ?" tanya Meili terus menimpali.

Kami memang kalau sudah terlibat dalam diskusi bisa lama. Meili selalu bertanya dan beropini tentang hal-hal yang mengusik hati dan pikirannya. Sekolah Meili juga  kerap menugaskan anak-anak mengarang dan tugas kelompok yang membahas tentang kelestarian lingkungan. 

Rumah kami, bukan suatu kebetulan berlokasi tidak jauh dari sekolah, menjadi base camp teman-teman Meili belajar kelompok. Menurut Meili, teman-temannya senang belajar di rumah, karena adem dan ada kolam ikannya. 


Ya, Alhamdulillah, rumah bertipe 28/72 yang kami tinggali sejak 2008, memang dikonsep hijau. Suamiku suka bertanam, kalau aku hhehe suka menikmatinya. Sebelum uang kami cukup untuk merenovasi penuh, terlebih dahulu kami membangun tempat sampah di samping rumah, selokan kami perdalam. Maklum, rumah sederhana dengan pengembang yang kurang bagus menata lingkungan dan sanitasi, membuat kami harus ekstra memperhitungkan segala faktor yang bisa menyulitkan, terutama soal sampah dan pembuangan air

Semula tetangga sekitar, seenaknya saja menggantung sampahnya di pohon di samping rumahku. Memang, pohon itu ada di pinggir jalan, tetapi masih area rumah kami. Tanpa banyak komentar, kami membuat tempat sampah yang agak besar sehingga bisa menampung sekaligus punya tetangga yang suka menggantungkan sampahnya di pekarangan orang lain. 

Alhamdulillah, langkah kami ini beberapa tahun kemudian diikuti oleh tetangga lainnya. Mereka patungan membangun tempat sampah di samping rumah. Hanya yang belum, diantaranya memperdalam dan memperbaiki selokan. Susah-susah gampang menggerakkan masyarakat. Kami mencoba untuk memberikan contoh kecil saja. 

Barra asyik menyiram bibit sawi


Volume hujan dan frekuensi hujan yang lumayan sering akhir-akhir ini, nyaris membuat lingkungan perumahan kami di Griya Alam Sentosa, Cileungsi, tergenang air. Berbeda kondisinya ketika kami baru menempati rumah KPR ini, boleh dikata, tak pernah tergenang. Air hujan cepat menemukan muaranya. Hmm, tentunya ini menjadi pekerjaan rumah masyarakat sekitar yang harus sama-sama dibenahi.

Sempat kami menanam berbagai tanaman di sekelilng rumah yang menghadap jalan. Suamiku sudah membuat areanya. Tetapi rupanya belum sukses tumbuh, namun sukses besar dimakan kambing. Lingkungan rumah kami kerap disinggahi kambing-kambing milik penduduk yang tinggal di luar kompeks. Huff..suka rada kesal. Tapi pemilik kambing tetap tidak peduli. Ini salah satu yang membuat tetangga sekitar sedikit kapok menanam  di pekarangan rumahnya.


Menciptakan Kesejukan di Rumah


Berawal dari perilaku, kami coba untuk menanamkan kepada dua anakku, Meili dan Barra agar mencintai lingkungan.  Kami membuat kolam ikan, memelihara burung, dan tanaman. Meski belum sempurna, kami terus belajar. Dengan mencintai alam dan ciptaan Allah yang lainnya, kami pun merasakan kenikmatannya. Alhamdulillah, kolam ikan kami sudah membesarkan ikan mas, mujaer, lele, patin yang kami nikmati. Barra senang sekali kalau diminta untuk memberi makan ikan. 


Alhamdulillah ikan patin yang kami piara dari orok siap digoreng

Tanaman cabe yang kami pelihara, sudah beberapa kali panen semangkuk. Soal bercocok tanam ini, kami mengaku banyak gagal hehe. Mungkin karena belum fokus bertanam sayuran dan atap rumah yang lumayan panas sehingga hasilnya tidak tumbuh optimal. Kecuali cabe, lebih mudah. Lumayan dikala harga cabe melangit, kami tinggal nyeplus dari pohonnya langsung.

Proses menumbuhkan dan memelihara itu suatu kenikmatan lagi. Menyiram, memupuk, mengganti media tanam. Hmm..kalau sudah begitu, anak-anak jadi sekaligus main tanah deh.


tanaman cabe di atap rumah


Rumah yang sejuk memang membawa energi positif. Ketika pikiran sedang penat, kami duduk di pojok rumah untuk sekedar mendengar kicauan burung, memperhatikan ikan yang berkecipakan dan gemericik air yang sekaligus berfungsi membersihkan air kolam. Ahh..benar-benar dream comes true. Meili dan teman-temannya pun nyaman bermain di rumah. Memelihara tanaman juga melatih kepekaan dan melembutkan hati kami. 

Sebelum beraktivitas, suamiku menyempatkan diri menyiram, memberi makan burung, dan membersihkan dedaunan yang kotor dari debu. Sorenya, bagian aku. Jika kami pergi ke luar kota berhari-hari, kami tak lupa membayar orang per hari untuk sekedar menyiram tanaman, memberi makan ikan dan burung. Alhamdulillah, rezeki kami pun mengalir terus. Kata Allah, jika kita memelihara ciptaan-Nya, Dia akan jamin rezeki dan hidup kita tak akan berkekurangan. Hmm...ceritanya kami sedang mengamalkan itu ;)




Menghijaukan Atap Rumah

 

Ini yang Insya Allah menjadi resolusi kami di 2015. Jika ada rezeki berlebih, kami berencana mengecor atap rumah lebih luas untuk dijadikan wahana tanaman hias dan menambah ruangan untuk perpustakaan. Meili dan Barra suka membawa teman-temannya ke rumah. Kalau tidak bermain, belajar, nonton VCD, atau membaca buku-buku cerita dan majalah Bobo bekas. Jadi, timbul keinginan kami membangun rumah baca. 



Kegiatan konservasi alam yang kami baca di The Nature Conservancy Program Indonesia benar-benar menjadi inspirasi bagi kami untuk mencintai dan lebih peduli pada lingkungan. Sebagai lembaga nirlaba internasional, The Nature Conservancy memiliki program pemberdayaan masyarakat yang menekankan pada aspek kelestarian lingkungan, baik di darat maupun laut. Prinsipnya, hidup manusia makin berkualitas dengan selalu menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. 

The Nature Conservancy memberikan inspirasi dan senantiasa mendorong kemandirian masyarakat melalui sikap dan peduli terhadap lingkungan, mengoptimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan. 

Dan, kami berupaya untuk mewujudkan hidup berkualitas, mulai dari rumah. Insya Allah resolusi menghijaukan atap rumah tahun ini bisa tercapai.  Aamiin. #resolusihijau2015






10 komentar:

  1. Mau banget donk mba punya taman di atap rumah.Tapi nunggu rumahku di cor dulu ya, hiks, masih lama donk

    BalasHapus
  2. Wow rumahnya sejuk jadinya mb. Semoga menang ya..

    BalasHapus
  3. Waaah aku pengen banget punya kolam ikan sendiri, trus bisa makan ikan dari sana. Keren banget rumahnya.. Semoga menang ^_^

    BalasHapus
  4. mbak, aku suka sekali rumahnya, pengen punya rumah yang gitu juga ya Allah :) seneng deh liatnya hijau dan memberdayakan semua sudut untuk kehijauan, sayuran ada ikan pun ada :)

    BalasHapus
  5. Semoga resolusinya tercapai ya mbak, amin. Trus semoga warga yg lain jg tertular dengan semangat hijau yg mbak n suami mbak lakukan. Amin. Sukses ya :)

    BalasHapus
  6. Wah, selamat ya mbak jadi pemenang :D

    BalasHapus
  7. selamat mba ina ^^ tulisannya emang bagus, layak banget jadi pemenang ^^ selamat selamat .. yeaay :)

    BalasHapus
  8. Selamat Mbak Kartina, Mbak menang :D

    Yey! Pasti happy ya :D
    Dan makin semangat menjalankan resolusi :)

    BalasHapus
  9. selamat jadi pemenang ke tiga ya mak. sederhana ceritanya tapi menginspirasi :D

    BalasHapus
  10. selamat udah menang, mak. salam kenal ya :D

    BalasHapus

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.