Waspadai Penipuan Berkedok 'Cek Tabung Gas'
Bukannya berprasangka negatif ya terhadap sales yang suka jualan ke rumah-rumah. Tetapi harus diwaspadai saja. Soalnya banyak penipuan
bermodus macam-macam. Salah satunya memang melalui jualan ke
rumah-rumah yang saya pernah dengar dijadikan kesempatan untuk
memata-matai pemilik rumah.
Kejadian tersebut baru saja kami alami. Sekitar
pukul 11:00, Kamis, 9 Januari 2013, pagar rumah kami diketuk orang.
Pada waktu itu, ibu saya yang membukakan. Saya sedang berada di kamar
mandi. Terdengar suara agak riuh di dapur. Ada beberapa suara lelaki dan
perempuan yang berisi intonasi ramah dan mengedukasi tentang keadaan tabung gas.
Jarak antara daput dan kamar mandi tidaklah begitu jauh sehingga saya
bisa menangkap jelas suara orang di luar. Ibu meminta agar saya segera
keluar dari kamar mandi. Tetapi saya tidak bisa melakukannya. Karena
saya tidak mengenakan pakaian panjang dan kerudung. Saya hanya menyimak
pembicaraan dari dalam saja.
Lelaki
itu mengatakan kalau tabung gas saya ada kebocoran dan kondisinya
memprihatinkan. Katanya, tutup tabungnya tidak sesuai dengan kompor
saya. Terus dia bilang lagi kalau tabung gas 3 kg saya karatan
dan selangnya sudah kotor dan membahayakan. Lelaki itu melakukan
percobaan untuk menguatkan argumentasinya kepada ibu saya. Ibu yang
memang tidak paham dengan kompor gas jadi panik.
Di
tengah kepanikan itu, saya mendengar lagi, lelaki itu memanasi, kalau
tabungnya bermasalah, akan mudah meledak. “Apa yang ibu lakukan, jika
tabungnya meledak?” katanya. Wah, ibuku langsung tambah panik. Ibu
bilang, kalau ada tanda-tanda meledak, akan segera lari menjauh dari
rumah. Lalu dengan enteng, lelaki itu menjawab, kalau lari, paling rumah
ibu yang terbakar ya” Aku yang menyimak pembicaraan dari kamar mandi
jadi ingin segera keluar saja.
Di
tengah kepanikan Ibu, lelaki itu yang dikuatkan dengan teman
perempuannya mencoba menenangkan ibu. Mereka bilang, “Ibu ga usah panik.
Ini kan tutupnya sudah saya pasang. Jadi tinggal buka saja tutupnya !”
Loh kok dibuka ? Bukannya kita tidak boleh dekat-dekat dengan tabung
atau segera matikan listrik ?” ibu balik bertanya. Lelaki itu pun
lagi-lagi dengan enteng menjawab. “Ibu tenang aja. Tutupnya ini aman dan
akan mengantipasi secara otomatis. Jadi, Ibu hanya tinggal membuka saja
tutupnya kalau ada kebocoran gas.” Wahhh tetap saya takut !’ jawab ibu.
“Ibu ga perlu takut. Coba ibu saya bimbing ya untuk memegangnya...”
Ibuku tetap menolak. Tetapi lelaki itu tetap meminta ibuku membuka tutup
tabungnya. Hingga terbukalah tutup yang menempel di mulut tabung.
”Ooo
gitu ya caranya..Iya ya ga meledak,” ujar Ibuku polos. Saya tidak
melihat seperti apa tutup dan dimana letak ditaruhnya di tabung gas.
Kemudian ibuku bertanya lagi. Ini tutupnya dijual ya atau
gimana?”..ternyata tutupnya itu berikut selang-selangya sudah menempel
rapi di tabung gas saya. Lelaki itu menjawab, “ Ini murah bu harganya,”
katanya...”Oo Mas jualan ya ?” tanya ibuku meyakinkan. ‘Iya bu, tapi
murah kok cuma Rp 1 juta..nolnya gelinding,” katanya sambil bercanda. Oo
jadi Rp 100 ribu ya? Timpal ibu...”Ya bu, ditambah selang dan ini. Jadi
totalnya Rp 700 ribu.” Kata sales itu.
“Wahh
mahal ya. Saya ga punya uang segitu,” jawab ibuku. Dari arah kamar
mandi, aku langsung teriak, “ Mbah, suruh orangnya tinggalin brosur dan
kontak telepon aja. Nanti kalau ayah setuju beli, tinggal kontak,” Ibuku
langsung menurut, dan meminta lelaki itu meninggalkan brosur dan nomor
telepon.
Begitu kami tidak jadi membeli, lelaki itu langsung mencopot “pengaman” tabung gas itu.
Karena aku tidak melihat langsung barangnya, dalam bayanganku itu semacam pengaman regulator
yang kini banyak dijual untuk mencegah kebocoran dan menghemat gas.
Tetapi kenapa harganya mahal sekali ya.,mencapai Rp 700 ribu. Setahuku
dari browshing google cuma sekitar Rp 20 ribu-Rp 30 ribuan. Aku pun
menegaskan kembali agar orang itu meninggalkan brosur.
Tetapi rupanya, lelaki itu menolak untuk meninggalkan brosur. Salah
satunya bilang, “Brosur ini hanya kita berikan, kalau ibu jadi membeli
!” Ibuku langsung menimpali... “Loh kok gitu mas. Kan biasanya, kasih
brosur dulu baru membeli. Lagipula, keputusannya bukan di saya, tetapi
pada suami anak saya. Besok aja datang lagi agak pagian sebelum suami
anak saya kerja.” Orang itu menjawab, “ Wah bu, ini lagi promosi. Jadi
kami tidak tiap hari datang. Paling setahun kemudian baru ke sini
lagi..” Ibuku jadi tambah curiga..”Loh kok gitu ya..Kalau saya mau beli
gimana ?”...”Ya sekarang aja bu,” tanyanya.
Dari
arah kamar mandi, aku langsung mangkel..dan teriak lagi, bahwa kami
tidak beli,” Orang itu kata ibuku langsung ngeloyor keluar, sambil
memperhatikan sekeliling rumahku. Salah satunya ada yang nyeletuk, “ Ibu
tuan rumah ya ?” Ibuku menjawab, ‘Iya saya tuan rumahnya,” “Berarti ini
rumah ibu sendiri ?” Pertanyaan yang agak aneh...Ibuku pun menjawag
tegas,”Iya..kata ibuku, tiga orang itu melihat sekeliling rumah,
memandangi fotoku waktu wisuda dulu...”Ini anak ibu ya ? “ pertanyaan
yang tidak penting. Ibuku mengangguk, “Iya, anak saya yang sedang di
kamar mandi” Tak berapa lama kemudian, tiga orang yang menurut ibuku
berpakaian tidak rapi dan agak kumal itu pergi dengan sebelumnya
berjabat tangan dengan ibu.
Aku
langsung segera keluar dari kamar mandi begitu mereka telah keluar.
Ibuku menceritakan ihwalnya secara detil. Dan, ibuku dari awal memang
tidak menyuruhnya masuk. Tetapi mereka memaksa dengan dalih, “Mau ngecek
gas untuk keamanan,” Ibuku waktu itu mengira mungkin mereka dari
petugas gas karena kan sedang ramai diberitakan kenaikan gas. Bisa jadi
itu layanan pemerintah.
Aku
berpesan ke ibu, lain kali kalau orangnya mencurigakan, jangan suruh
masuk meski mereka memaksa.
Bukannya saya curiga, tetapi untuk antisipasi kejadian yang tidak
diinginkan. Perumahan kami juga tidak terlalu ramai, sepi di siang hari.
Jadi, jika ada yang berniat jahat sepertinya mudah. Ya Allah, semoga
Engkau lindungi keluarga kami. Kepada ibu-ibu hati-hati ya dengan
prilaku sales yang jual barang ke rumah-rumah dengan dalih macam-macam.
Tolak aja dengan halus, kemudian kunci pagar dan segera
meninggalkannya.
Biarlah kita dinilai tidak ramah, demi keamanan diri kita sendiri dari perampokan bermodus sales.
Karena kalau memang mereka niat jualan, kami diberikan brosur dan
kontak. Ini tidak, mereka menolak memberikan brosur karena kami tidak
membeli. Apalagi mereka bilang, kesempatan ini hanya satu hari saja.
Besok tidak ada lagi. Dan, baru tahun depan datang lagi..Aneh.
wah aku baru tahu ada yang kayak gini... makasi infonya mba
BalasHapusWah aku jg pernah mengalami mak...yah yg pd dasarnya aku ini takut sm yg namanya elpiji, ya persih kata2nya spt mak tuliskan...ketika dia menyebutkan harga dl sih sekitar 400rban...aku cuma bs melonggo..yah mahal bgt...tgl tua lg...dimn tokonya yah dia bilangnya jauh dikediri (rmh sy disidoarjo)...yah sy bilang g jd bli deh mahal, lain kali sj..ya dia jwbnya kyk mak tulis itu, dia ngeloyor dg wajah agk masam...jd agak jengkel jg diriku dah ngocehnya lama bgt mak...
BalasHapusterima kasih mak Irowati dan mba susan dah berkunjung ke blogku yang sedang aktif diupdate hehee..ya mak, waspada banget kalo nemu sales kayak gini..bukannya kita berprasangka negatif ya, tapi mencurigakan sekali cara jualannya, Dan, harus dibeli pada saat itu juga. Kan aneh. Kata ibuku, dia udah masangin rapi katupnya, pede banget bakal dibeli. Malah ada tiga orang lagi masuk ke dapurku, kayak "ngeroyokin" gitu. Takutnya, mereka pakai cara hipnotis juga. Soalnya rumahku kalau siang sepi, seandainya teriak juga ga gt terdengar karena ada air mancur di rumah yang bunyinya lumayan keras..hati2 deh betul..
BalasHapusWah, ternyata masih ada ya modus seperti ini. Saya juga pernah mengalami, cuma sudah lama sekali, ketika masih abg. Waktu itu gencar-gencarnya pemeriksaan tabung gas 12kg. Kebetulan orang tua sedang bekerja, saya hanya ditemani mbak yang nge-kost dirumah. Dengan MO yang hampir sama, cuma bedanya dulu mereka berpakaian rapi, 1 perempuan dan 1 laki-laki. Ternyata cara seperti ini masih digunakan.
BalasHapusya masih kayaknya mom, krn calon konsumen dibuat panik, tabung gasnya dibilang rawan meledak
BalasHapuswah jadi merinding bacanya, kompleks saya juga sepi banget klu siang soalnya. sy juga pernah nolak sales krn kebetulan saat itu suami saya gak dirumah. sy cuma sendiri dia pergi dan marah2.... baca ini sepertinya harus lebih waspada lg...
BalasHapussalam kenal mbak
hai mak, salam kenal yaa ^^
BalasHapusaku juga pernah mak ngalamin kaya gini, tapi udah bertahun2 lalu.. dari situ kapok ga mau gubris lagi sales2 dan semacamnya. kalo dirumah lagi sendiri juga ga berani buka2 pintu, mending di kunci aja supaya aman, kalo ada yg dateng org ga kita kenal tanggepin aja lewat jendela, tanya maksudnya, begitu dia bilang mau nawarin barang atau bilang 'kami dari perusahaan A' udah deh saya tutup jendelanya, bye pokoknya :p
hehehe betul mak untuk melindungi diri kita juga..terima kasih mak sudah berkunjung :)
Hapuswah,,modus baru penipuan,,,baru tau, terima kasih infonya mbak
BalasHapuswah mbak udah dari taun kemarin ya,, saya sih ada kasus yang ampir mirip, baru dua mingguan yang lalu, bapak bilang bakal ada pemeriksaan tabung gas dari bandung, pas ditanya darimana, bapak jawab dari pemerintah mungkin, jawabannya sih gak menyakinkan. udah saya bersihin dapurnya eh gak jadi dateng,, kemungkinan kasusnya kaya mbak deh.
BalasHapusIzin bookmark tulisan ini Mbak, bermanfaat, terutama modus penipuannya perlu diwaspadai....
BalasHapusya mba rumah saya baru ja didatengin...karna ada tanda tangan RT jd sy persilahkan masuk..dia memang nawarin regulator tp ga beli katanya cukup ngumpulin ktp aja..duh ternyata penipuan ya...makasih mba infonya..harus ada yg lapor pertamina..Biar ga ada korban..
BalasHapusSenasib, hapir ketipu juga
BalasHapusHahahaha barusan aja ada yang datang mau cek gas ngakunya dari elpiji. Keliatan abal abal langsung saya usir
BalasHapusAlhamdulillah ya mas belum sampek ketipu.. dasar orang2 ini cari uang kok gak halal
Hapusharus waspada kalo gitu ya.. baiklah, terima kasih sudah sharing ^^
BalasHapusBaru aja ada yang datang ke rumah... googling bentar terus saya tolak
BalasHapusBarusan nyampek lampung hahaha
BalasHapusUhh makasih banget infonyaaah
Beberapa bulan lalu ada sekitar 3-4 orang dtg dg pakaian jas rapi bilang mau periksa gas. Saya bilang tunggu kakak saya pulang aja. Eh dia ngotot. Lalu saya tetap tolak. Orang itu pun pergi. Saya ingat pesan kakak saya. Dia berpesan agar tidak terima tamu sembarangan. Dan barusan dateng lagi orang dengan alasan yang sama. Tapi baju nya agak kumal dan ga rapih mau cek tabung gas katanya. Lantas saya tolak.
BalasHapusWaah.. barusan tadi siang saya ngalamin,mbak. Saya di Pare, kediri. Ada yg datang 2 orang pakaian rapi. katanya mau cek tabung gas karena baru ada kasus kebakaran. Pak satpam ijinin karena katanya sudah ttd pak RT. Orangnya Bawa mab isinya tanda tangan dsb. Awalnya terkesima karena penjelasanya seperti mengedukasi, ternyata modus penipuan ya . Tadi sih katanya kalo mau daftar cuma kasih Ktp, selang nya 300ribu plus layanan2 selanjutnya. Untung saya dijagain pak satpam komplek. Begitu keliatan mulai promo, pak satpam panggil dan tanya soalnya tadi ijinnya cuma mau cek. Semoga nda apa2 yaa.. Saya takut kalo diintai, soalnya suka berdua sama anak aja kayak tadi. Pas cerita ke suami langsung disuruh gugling penipuan berkedok cek LPG dan ternyata banyak juga yg ngalamin. Bahkan dari dulu dulu. Makasih sharing nya mbaa
BalasHapusaku udah ketipu mak... barusan aj aku beli selang sama regulatornya totalnya 450.000 tapi sy baru bayar 150 rencananya yg kurangnya dsruh transfer tapi sampai skarang blm saya transfer hhehee kira2 salesnya balik lagi ga yah
BalasHapusaku udah ketipu mak... barusan aj aku beli selang sama regulatornya totalnya 450.000 tapi sy baru bayar 150 rencananya yg kurangnya dsruh transfer tapi sampai skarang blm saya transfer hhehee kira2 salesnya balik lagi ga yah
BalasHapusSaya juga barusan, tapi udah masuk.. jadi takut :(
BalasHapus