Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Kekuatan Pikiran Positif



Sobat yang baik, bagaimana kabar pikiranmu hari ini? Semoga terus terjaga pikiran positifnya ya. Sholat 5 waktu sebenarnya jika direnungkan dalam-dalam  adalah cara Allah untuk mengajarkan manusia agar selalu berfikiran positif. Percaya pada zat yang Maha Mengatur dan sunnatullah, bahwasanya perbuatan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Menurut cerita  orang-orang sukses, mereka selalu membiasakan menyempatkan diri  beberapa menit setiap hari untuk merefresh lagi pikiran-pikirannya.  Karena mereka yakin,  pikiran positif akan membuat ketahanan tubuh dan jiwa meningkat. Hidup pun terasa lebih ringan sehingga bisa fokus terhadap tujuan yang ingin diraih. Pikiran postif adalah obat ampuh menangkal keluhan dan kemalasan.

Tentang pikiran positif ini, seorang peneliti dari Jepang yaitu Dr. Masaru Emoto pernah melakukan penelitian. Ia meneliti tentang kekuatan kata-kata positif, kata-kata negatif dan sebuah pengabaian. Untuk itu, ia menyiapkan 3 tempat/toples yang diisi air dan nasi.

Pada masing-masing toples ditempelkan label yang bertuliskan kata-kata sebagai berikut:

Toples A : “Kamu pintar, cerdas, cantik, baik, rajin, sabar, aku sayang padamu, aku senang sekali melihatmu, aku ingin selalu di dekatmu, I LOVE YOU, terima kasih.”

Toples B : “Kamu bodoh, goblok, jelek, jahat, malas, pemarah, aku benci melihatmu, aku sebel dan tidak mau dekat-dekat kamu.“

Kedua botol ini kemudian diletakkan di tempat terpisah dan pada tempat yg sering dilihat. Ia  berpesan pada istri, anak, dan pembantu agar membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol-botol tersebut.

Dan hasilnya setelah 1 minggu :
Nasi dalam botol yang padanya di bacakan kata-kata negatif ternyata cepat sekali jadi busuk dan berwarna hitam dan berbau tidak sedap.

Sedangkan nasi dalam botol yang padanya di bacakan kata-kata positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.

Sedangkan untuk botol ketiga yang tidak diberi label alias diabaikan/tidak dipedulikan, hasilnya ternyata nasinya lebih cepat membusuk dibandingkan dengan botol yang diberikan label”kamu bodoh”.

Dari penelitian ini, kekuatan pikiran memberikan dampak nyata bagi kehidupan. Bayangkan apa yang akan terjadi pada anak-anak kita, pasangan hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang di sekeliling kita. Bahkan binatang dan tumbuhan di sekeliling kitapun akan merasakan efek yang ditimbulkan oleh getaran-getaran yang berasal dari pikiran, dan ucapan yang kita lontarkan setiap saat kepada mereka. Tanpa terkecuali, perlakuan terhadap diri sendiri. Pikiran negatif akan membuat diri semakin terpuruk.

Yuk, kita terus melatif diri untuk berfikir postif. Ingat loh, doa akan cepat terkabul jika pikiran kita optimis akan terkabul dan diberikan yang terbaik oleh Allah SWT.

Memulai Itu Sulit ? Solusinya : Lakukanlah !



Bagi sobat yang pernah menggunakan busway, bagaimana perasaanmu ketika melewati jalur busway di jalur Bendungan Hilir atau Dukuh Atas ? Hmm, jujur melihat panjangnya jalur dengan dakian dan turunan yang cenderung curam (licin), saya suka merasa cape duluan. Kebayang pegelnya betis. Apalagi kalau sedang membawa jinjingan dan ransel yang lumayan berat.  Ritual saya biasanya, narik nafas dulu dan berdiam sejenak sambil  berfikir “Bisa’. Alhamdulillah, sampai juga ke halte transit.

Atau pernahkah sobat mendapati keadaan, banyak kerjaan, tugas di kampus menumpuk, Tugas Akhir  tinggal di depan mata, cuma rasanya berat banget memulainya. Akibatnya, tugas nggak kelar-kelar, proyek baru gagal, atau kita menjadi manusia yang kurang berbahagia lantaran kerap diuber-uber pekerjaan dan mendapat cap sebagai orang yang kurang dipercaya. Hufff..

Memang banyak orang yang bilang, memulai suatu pekerjaan itu adalah fase tersulit dari pekerjaan itu sendiri. Belum lagi jika di kepala kita dihantui perasaan takut. Takut gagal, takut melakukan kesalahan, takut hasilnya tidak memuaskan, takut mengecewakan, dan sebagainya sehingga menyebabkan kita jadi tidak berbuat. Alhasil, malah tambah mengecewakan.

Solusiya : Bergerak ! Saya jadi teringat dengan salah satu kutipan yang berbunyi : When you don’t know how to get started..just do something ! Kalau kita tidak tahu bagaimana untuk memulai, lakukanlah sesuatu : memaksa diri untuk melakukan sesuatu.

Dimulai dari hal-hal kecil yang kita bisa. Tetapi dengan syarat, memulai melakukan tanpa keluhan. Keluhan akan membuat lebih berat karena energi kita  terbuang sia-sia. Bukannya fokus pada tujuan, tetapi malah fokus pada keluhan. Kemudian, memulailah dengan prioritas, yang paling penting dan mendesak dilakukan.
Soal hasil ? selama kita sudah maksimal berfikir, berbuat maksimal dan berdoa, sisanya biarlah Allah yang bekerja. Allah sendiri pun menegaskan hal itu, bahwasanya Allah menilai proses mencapai hasil atau tujuan,

Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (Q.S. At-Taubah [9] : 105)

Tentang keberhasilan “memulai” dan kesabaran menjalani proses, kita bisa belajar diantaranya dari sejumlah tokoh fenomenal sepanjang sejarah kehidupan manusia yaitu Thomas Alfa Edison,penemu bola lampu pijar dan Coloner Sanders-pendiri Kentucky Fried Chicken (KFC).

Edison sangat bersabar menjalani percobaan gagal hingga 9.999 kali, dan baru pada percobaan ke 10.000 kali ia berhasi menemukan lampu pijar. Salutnya ketika banyak orang menilainya gagal, ia justru mengatakan, saya tidak pernah gagal. Hmm kebayang ya bagaimana ia harus terus memulai dan memulai ribuan kali.

Begitu pun Sanders, yang legowo ditolak sebanyak 1.009 kali ketika menjual resep ayam goreng tepungnya itu ke sejumlah restoran. Walt Disney saja, jatuh bangun sebanyak 302 kali hingga kini berhasil menjadi sebuah industri hiburan raksasa kebanggaan Amerika.

Mereka tidak pernah melihat hasil yang akan dicapai, tetapi fokus untuk menjalani proses menuju kesuksesan tersebut. Seandainya mereka lebih melihat pada hasil, tentu mereka akan menyerah karena usaha yang mereka lakukan tidak pernah terlihat hasilnya. Yang ada hanya frustasi.

So, sudah siap memulai ? 

Semoga Allah mudahkan dan lancarkan setiap ikhtiar kita. Aamiin.



Tulisan ini juga telah diposting dalam www.doamu.com, media sosial, tempat berbagi yang inspiratif.

Bahagia Dengan Memberi



Bagi sobat yang sedang merasa sedih, galau, gelisah atau gundah gulana, coba yuk atasi dengan memberi.  Memberikan sesuatu untuk orang-orang yang kita kasihi atau yang sedang membutuhkan. Tak harus berupa materi, tetapi dapat juga berupa jasa atau perilaku  yang menyenangkan orang lain. Yang teringan, tersenyum misalnya.

Keajaiban memberi  yang membuahkan kebahagiaan itu rupanya bukan sekedar nasihat loh. Tahun 2008 sudah ada penelitiannya. Kelompok pertama selalu membeli sesuatu untuk dirinya sendiri di akhir pekan, sedangkan kelompok kedua, memberikan sesuatu dalam besar yang sama pada orang lain. Alhasil, tingkat kebahagiaan kelompok kedua lebih tinggi daripada kelompok pertama. Penelitian lain yang diterbitkan Jurnal Science tahun 2008 juta membuktikan bahwa seseorang yang aktif dalam kegiatan sosial dan bermanfaat bagi orang lain, merasa lebih puas dan lebih bahagia.

Dailymail pernah pula melansir penelitian Michael J Poulin PhD, asisten profesor psikologi di Universitas Buffalo, bahwasanya  seseorang yang sering membantu orang lain lebih rendah mengalami gangguan stress.

Kebiasaan menolong menurut Greater Good Science berefek seperti drugs.Misalnya, bersedekah membuat bagian otak mengeluarkan hormon dopamin, yang memberikan efek bahagia. Dimana pada akhirnya berpengaruh pada kualitas kesehatan.

Rosullullah pun telah mencontohkan. Suatu ketika  Abu Hurairah sedang i’tikaf di Masjid Nabawi. Ia melihat seseorang yg duduk tidak jauh darinya. Tubuhnya pucat dan murung. Segera beliau menanyakan perihal masalah yang sedang dihadapi. Ternyata pria tersebut sedang mengalami kesulitan. Abu Hurairah pun segera mengajaknya ke rumah beliau sehingga i’tikafnya menjadi batal.
Lelaki itu, menanyakan, “Bukankah tuan sedang i’tikaf ?”
Beliau menjawab ,” Rasulullah saw pernah bersabda, “ Berjalannya seseorang untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, berhasil atau tidak, lebih baik daripada i’tikaf di masjidku selama satu tahun “

Sesungguhnya perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir dan setiap butir membuahkan lagi 100 biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Luas karunia-Nya dan lagi Maha Mengetahui (Al Baqarah: 261).

Mari kita hidupkan semangat berbagi. Memberi takkan membuatmu kekurangan, justru sebaliknya perasaan bahagia yang tak terbeli.

Pelajaran dari “Langkah” Seorang Prajurit



Seorang Profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara.

Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.

Setiap kali, ia kembali ke sisi Sang Profesor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu?" tanya Sang Profesor.

"Melakukan apa?" tanya Ralph.

"Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?" desak Sang Profesor.

"Oh," kata Ralph, "...saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal."

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

"Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah." katanya.
"Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya."

"Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain."

Akhlak mulia memang mendesirkan nurani. Berbondong-bondongnya orang masuk Islam di zaman Rosulullah, tak lain disebabkan oleh kemuliaan akhlak Rosulullah yang menggetarkan sanubari dan mampu melembutkan seorang yang keras Umar Bin Khattab.

Apalah artinya orang yang mengaku beriman, tetapi tidak mencerminkan akhlak yang baik. Padahal Rosulullah wanti-wanti berpesan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Dalam suatu riwayat dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda :

’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).

Dalam riwayat lain disebutkan, dari Ibnu Umar, bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah dan amal apakah yang paling dicintai Allah Swt?”

Rasulullah SAW menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan."

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang  paling dicintai oleh Allah SWT. Aamiin ya Robbal’alamiin.

Tulisan ini juga diposting dalam www.doamu.com  Doamu, media sosial baru buatan orang Indonesia. Yuk berbagi inspirasi yang menentramkan hati

Belajar “Makan” dari Jerman



Pagi ini saya membaca postingan dari sebuah grub. Hmm jujur saya merasa malu. Sebagai negara yang mayoritas muslim tetapi dalam kesehariannya umat di negeri ini masih jauh sekali dari akhlak dan sikap yang Rosulullah ajarkan. Dari contoh kecil saja yaitu “tidak menghabiskan makanan dan berlebihan dalam makan”

Postingan tersebut bercerita tentang pengalaman orang Indonesia yang bertugas di Jerman. Sebuah negara yang taraf kehidupannya sudah mapan. Masyarakatnya juga majemuk terdiri dari berbagai bangsa dan agama.

Ia bercerita :
“ Ketika saya tiba di Hamburg, saya bersama rekan-rekan masuk ke restoran. Kami melihat banyak meja kosong. Ada satu meja diduduki sepasang anak muda sedang makan. Di mejanya hanya ada dua piring makan dan dua piring minuman. Kelihatannya mereka sepasang kekasih.

Saya bergumam dalam hati, apa hidangan yang begitu simpel itu layak disebut romantis. Dan, apakah si gadis itu kelak akan meninggalkan pemuda yang kikir disampingnya itu..

Tak berapa jauh dari meja sepasang kekasih itu, ada sebuah meja yang diisi oleh beberapa wanita tua. Ketika makanan dihidangkan pelayan, mereka langsung menghabiskan sampai tidak bersisa di piring.

Kala itu, kami memang sedang lapar, sehingga rekan kami memesan makanan lebih banyak. Ketika selesai, di meja masih tersisa sepertiga dari makanan yang sudah kami pesan. Kami tak begitu mempedulikannya. Sambil ngobrol ringan kami langsung ngeloyor meninggalkan seonggok makan yang tersisa tersebut.

Baru kami hendak melangkah, tiba-tiba seorang wanita tua yang berada di meja tadi berbicara dalam bahasa Inggris menunjukkan ketidaksenangan terhadap kami yang meninggalkan makanan begitu saja di meja.

Lalu temanku berkata kepada wanita tua itu : "Kami yg bayar kok, bukan urusan kalian berapapun banyak makanan yg tersisa!” temanku agak sewot juga.

Melihat sikap yang emosi dari temenku, wanita-wanita tua itu langsung meradang. Salah seorang diantaranya segera mengeluarkan HP & menelpon seseorang. Tak berapa lama kemudian, datanglah seorang lelaki berseragam sekuriti sosial menghampiri mereka. Ternyata wanita-wanita tua itu protes lantaran kami menyisakan makanan di meja dengan sia-sia. Tanpa banyak berbicara, lelaki itu langsung menerbitkan surat denda Euro 50 (Sekitar R. 750.000) pada kami atas makanan yang tersisa tersebut.

Kami semua terdiam..
Petugas berseragam berkata dengan suara galak, :“PESAN HANYA YANG SANGGUP ANDA MAKAN. UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA. ADA BANYAK ORANG LAIN DI DUNIA YANG KEKURANGAN. KALIAN TIDAK PUNYA ALASAN UNTUK MENSIA-SIAKAN SUMBER DAYA ALAM TERSEBUT.
Kontan ini membuat saya malu. Kerap karena gengsi, kita memesan makanan yang berlebihan ketika menjamu orang. Dalam kisah ini, pemosting menggarisbawahi : ‘Money si Yours But Resources Belong to The Society”

Membaca postingan itu, saya tertegun. Kita terlalu banyak berteriak di awang-awang tentang negara Islam, tetapi hal-hal kecil dan sederhana, persoalan menghabiskan makanan saja, kita terlalu lalai.

Betapa banyak ya, masyarakat kita banyak menggelar pesta meriah dengan hamburan makanan dan minuman berlimpah. Coba deh lihat di pesta pernikahan di sebuah gedung. Tetamu giat sekali memburu sajian makanan. Nafsu sangat bergelora. Belum habis makanan dipegang, sudah beralih ke meja lain. Khawatir kehabisan dan tidak kebagian. Akibatya, meja-meja menjadi saksi bisu onggokan makanan yang tidak habis. Seenaknya di taro di meja. Hmm tarik nafas kalo melihat hal ini.

Padahal Rosulullah wanti-wanti mengingatkan umatnya agar tidak berlebihan dalam menyantap makanan. Mengambil makanan secukupnya dan memakannya tanpa tersisa sedikit pun walau hanya berupa sebutir nasih yang menempel di jari tangan. Dari Jabir katanya, Rasulullah SAW menyuruh membersihkan sisa makanan yang di piring maupun yang di jari seraya bersabda: “Sesungguhnya kalian tiada mengetahui di bagian manakah makananmu yang mengandung berkah”.(HR. Muslim).

Pada riwayat lain, Rosulullah juga bersabda : ‘’ Tidak ada suatu tempat yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap makanan saja, asal dapat menegakkan tulang rusuknya. Tetapi bila ia terpaksa melakukannya, maka hendaklah sepertiga ( dari perutnya itu) diisi dengan makanan, sepertiganya dengan minuman dan sepertiganya lagi dengan nafasnya (udara, dikosongkan)” (HR. Imam Ahmad dan Turmudzi).

Hati Nabi Muhammad teramat peka terhadap kehidupan fakir miskin dan reaitas sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dalam sebuah sabda lain Rasul mengancam kepada seorang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dalam masalah makanan sebagai orang yang bukan golongannya, yaitu: “barangsiapa makan sampai kenyang, sementara tetangganya merintih kelaparan, maka ia bukan termasuk golonganku”.

Dan, untuk menjaga keberkahan makanan yang masuk ke dalam tubuh, ucapkanlah nama Allah, bismillah dan akhiri dengan Alhamdulillah. Jika lupa, maka ucapkanlah ‘bismillahi awwaluhu wa akhiruhu’(dengan nama Allah dari mula hingga akhir). (HR. Turmidzi)

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu diberkahi Allah SWT. Aamiin ya Robbal'alamiin.

Postingan juga diuplod di media sosial www.doamu.com 

Cari Jodoh, Coba Lihat Sekelilingmu



Jodoh merupakan topik yang selalu hangat dibicarakan. Nggak usia anak-anak-, remaja dan  dewasa, topik ini selalu berkesan. Di masa anak-anak, disadari atau tidak, mungkin kita pernah membayangkan pacar atau pendamping hidup kita. Kita bermain peran, drama-dramaan menjadi ibu, bapak atau anak.

Anak saya Barra, belum genap 4 tahun, karena kerap bermain peran bersama teman-temannya, sudah langsung ngarep, kalo si Vina teman bermainnya adalah pacar Barra. “Barra nanti mau kawin ah sama Vina” Aduuhh...aku hanya bisa menepuk jidat nih. Hehe bisa jadi ini pengaruh sinetron atau barangkali ia langsung membayang kehidupannya nanti ketika dewasa setelah melihat foto pernikahan ayah dan bundanya. Jujur, saya juga pernah gitu sih hehehe #tutupinmuka 

Sebagaimana fitrah manusia dan sunnatullah, setiap mahluk memang diciptakan berpasang-pasangan untuk keberlangsungan kehidupan dan perasaan nyaman bahagia : QS Ar Ruum :21 : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

Jadi jangan risau, galau, karena menanti jodoh. Saatnya tiba, pasti jodoh itu akan datang dengan cara yang tidak disangka-sangka. Karena Allah sudah mempersiapkannya untuk setiap hamba-Nya tanpa terkecuali. Tugas kita hanya mempersiapkan diri sebaik mungkin dan berprasangka positif terhadap-Nya.

Saat pertemuan jodoh pun unik. Ada 1001 cara Allah tunjukkan kebesaran-Nya dalam proses menemukan jodoh. Contohnya saya yang bertemu jodoh di dunia online hahha..ini bahasannya nanti aja ya. Khusus. Dalam konteks ini, saya hanya mau menampilkan cerita bertemu jodoh dari pasangan  suami istri asal Inggris yaitu Aimee Maiden (25 tahun) dan Nick Wheeler (26 tahun).

Seperti dilansir Huffingtonpost.com, pada suatu ketika pasangan yang baru menikah ini membongkar foto-foto lama di rumah kakek dan nenek mempelai pria, Nick Wheeler. Tak dinyana, mereka menemukan foto keluarga Nick sedang bertamasya di Pantai Mousehole, tempat dimana Aimee tinggal. Kediaman Nick  dan keluarga waktu itu sangat jauh sekitar 482 km dari Pantai Mousehole.

Dalam foto yang diambil sekitar tahun 1994 itu menampilkan Nick sedang membangun istana pasir bersama adik dan sepupunya. Dan, di belakangnya, agak jauh dari Nick dan sepupunya, tampak Aimee ikut terpotret. Saat itu mereka tidak saling kenal. Mereka baru resmi berkenalan itu ketika kuliah.

Melihat foto tersebut, mereka saling berpandangan dan sekejap bulu kuduk merinding. Tak menyangkanya lagi, ternyata mereka melangsungkan pernikahan di pantai tersebut, lokasi tempat mereka pernah bertemu dan tidak saling kenal di masa kecil.
Sungguh Allah Maha Besar mengatur setiap jodoh hamba-Nya. Pasti banyak pasangan juga yang memiliki cerita unik menemukan jodohnya.

Ada yang mau share ?
Sumber : Vemale.com
Postingan ini juga dishare di www.doamu.com, media sosial, tempat sharing dan berbagi inspirasi

Nenek Masmatum, Penjaga Perlintasan Kereta



Kota Serang Banten, belakangan ini familiar dalam hidupku. Bukan karene memang sedang ramai kasus korupsi Gubernur dan aparatnya, tetapi lantaran Allah kasih kesempatan aku menjadi freelancer mengelola website dan publikasi milik Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten- Dinas Sosial Provinsi Banten selama kurang lebih setahun ini.

Setidaknya satu kali sebulan aku berkunjung menyambangi mbah-mbah di Balai. Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten merupakan salah satu unit di Dinas Sosial Provinsi Banten yang diamanahkan untuk mengurus lansia miskin dan terlantar baik yang terdapat di lingkungan daerah Banten maupun luar Banten. Saat ini daya tampungnya baru sebanyak 60 orang. Sementara, menurut pengelola Balai, di Banten terdapat lebih dari 4.000 orang lansia yang butuh perhatian.  Bisa jadi Nenek Masmatum salah satunya yang terkategori “terlantar” yang belum mendapatkan perhatian pemerintah.

Sosok Nenek Masmatun beberapa hari ini memang menjadi pembicaraan di media. Bagaimana tidak, selama 30 tahun, dengan sabarnya, ia menjaga perlintasan kereta tak berpalang pintu di Kampung Kemang, Cipocok,Serang, Banten.  Tanpa imbalan sepeser pun dari PT KAI.  Ironisnya, ini masih berada dalam satu lokasi dengan Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten di Jalan Cipocok. Dan, tak jauh pula dari rumah kediaman Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Hmmm


salah satu wisma di Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten

Alasannya sederhana sekali, karena semata ingin berterima kasih kepada PT KAI yang telah memberinya sebidang tanah yang telah disulapnya menjadi rumah sederhana, tepat berada di samping perlintasan kereta api. “Pemerintah sudah baik ngasih saya bangun rumah di tanah ini. Jadi, saya membalas kebaikan dengan cara seperti ini, yang saya bisa lakukan,” ujar Masmatun.

Dia mengaku tak meminta uang kepada siapapun. Namun, jika ada yang memberi, dianggap sebagai rezeki dari Allah yang diterima dengan baik. “Kalau ngga ada, ya ga mau minta,” katanya.  Pancaran matanya, tak menutupi semangatnya membalas budi.  Sesekali ia mengelap keringat yang menetes di dahinya yang berlipat tua. Tampak lipatan-lipatan kulit lusuh terbakar matahari.

 Setengah membungkuk dan berlari kecil, nenek yang bercucu ini mengacung-ngacungkan plang bertanda berhenti.  Tak peduli, mentari  telah berganti baju siang atau malam, begitu jarum jam telah menunjuk ke jadwal kereta, ia langsung berlarian menuju perlintasan tak berpalang itu. Seketika teriakannya menghentikan kendaraan yang ingin melintasi. Subhanallah.

lansia dipelihara penuh kasi di Balai

Aku bertekad ketika ada jadwal ke Serang, ingin rasanya bisa bersua dengen nenek hebat ini. 

Ya, Allah aku memohon kepadamu, sehatkan selalu Nenek Masmatun. Bahagiakan selalu hatinya. Berkahilah kehidupannya, dan angkatlah ia ke derajat kemuliaan yang tinggi. Semoga para penguasa Banten atau pemimpin Banten bisa lebih memperhatikan rakyat kecil seperti Nenek Masmatun. Aamiin ya Robbal’alamin.

Postingan ini juga di posting ke www.doamu.com. Doamu.com adalah salah satu media sosial yang dibuat menyerupai facebook. Media ini diciptakan dengan tujuan memberikan inspirasi kepada umat manusia dalam menjalankan amanah hidupnya.

Gemar Makan Ikan Asin ? Simak Ini !



Siapa yang gemar ikan asin ? Yuk cung ! Pasti banyak ya. Secara gitu loh Indonesia penghasil ikan asin yang diperhitungkan di dunia. Ikan asin menjadi makanan khas penduduk negeri ini. Baik di pedesaan maupun di perkotaan, ikan asin membuat hidup bergairah :).

Memang,  bagi penggemar ikan asin, rasanya hidup begitu hambar jika makan tanpa ada ikan asin. Apalagi jika ditemani sambal pedas. Hmm, kalau kata Om Bondan Winarno, Mak nyuss. Penat di otak, langsung luruh.  Makanya, penjualan ikan asin di Indonesia, laris manis. Mulai dari harga rendah sampai tinggi tersedia di pasaran. Supermarket moderen pun sekarang banyak memajang aneka ikan asin yang "tampak luar" menggairahkan bentuknya.

Karena banyaknya permintaan dan untung besar, sejumlah pedagang ada yang nakal nih. Mereka mencampuri ikan asin dengan pengawet formalin agar terlihat lebih segar juga tahan lama. Padahal ikan asin yang benar-benar diolah dari baluran garam yang dijemur di terik matahari itu dalam suhu kamar (tanpa es), satu hari saja sudah tidak kuat. Dan, dari segi penampakan memang tidak menarik.

Apa sih sebenarnya formalin itu ?

Formalin adalah nama dagang larutan formaldehida dalam air dengan kadar 36-40%. Bahan ini biasanya digunakan sebagai antiseptik, germisida, dan pengawet. Formalin mempunyai banyak nama kimia diantaranya adalah Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehide, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methylene glycol.

Formaldehid yang terkandung dalam formalin bersifat racun, hal ini disebabkan adanya gugus CO atau aldehid. Gugus ini bereaksi dengan amina yang terdapat pada protein dan menghasilkan metenamin atau heksametilentetramin

Kegunaan Formalin ?

Bahan formalin selain digunakan sebagai desinfektan, juga dipakai dalam produksi produk-produk kimia untuk industri. Pengawetan mayat juga menggunakan formalin.

Apa saja bahaya formalin ?

Bahaya, tentu saja banyak. Dalam jangka panjang menyebabkan gangguan sakit kepala, gangguan pernapasan, radang selaput lendir, luka pada ginjal, dan sensitasi pada paru-paru. Tak hanya itu, secara neuropsikologis, bisa menyebabkan gangguan tidur, cepat marah, keseimbangan terganggu,
kehilangan kosentrasi dan daya ingat berkurang, gangguan kemandulan pada perempuan. Selain itu, kanker pada hidung, rongga hidung, tenggorokan, paru-paru dan otak. Wahh...

Ciri ikan asin yang berformalin :

1. Tidak rusak sampai sebulan (25 derajat Celsius).
2. Warna daging ikan putih bersih, tidak mudah hancur, cenderung alot, sulit dirobek oleh tangan
3.  Bau formalin. Bahkan tidak beraroma. Tidak berbau khas ikan asin
4.  Kulit ikan terlihat cerah mengkilat
5. Tidak dihinggapi oleh lalat bila diletakkan di tempat terbuka. Kucing pun enggan mendekat.

Sedangkan, ikan asin yang TIDAK berformalin :

1. Warna ikan asin ada yg kecokelatan
2. Aroma masih khas ikan asin
3. Dagingnya rentan / mudah hancur
4. Banyak lalat yang hinggap

So, mau pilih yang mana nih ?

Atau kalau masih dilema nih dengan penampakan "tidak asyik" dari ikan asin yang sehat. Bisa coba Abon Jambrong Unia, yang terbuat dari ikan Jambrong segar yang diolah asin-pedas. Tanpa MSG apalagi pengawet formalin. Lebih sehat dan aman.

Untuk pemesanan, dapat menghubungi via telpon/sms/whatsapp no 081283624325


Tanamanmu, Rezekimu !


Sobat yang baik hati, apa kabar dengan tanamanmu di rumah ?
Apakah tumbuh subur dan berkembang sehingga meneduhkan halaman pekarangan rumah kita..?
Sungguh berbahagialah orang-orang yang sepenuh hati merawat tanamannya. Karena, Allah akan berikan ganjaran pahala yang berlipat ganda tak terputus meski nyawa meninggalkan jasad. Keberuntungan dan kebahagiaan senantiasa menyertai

Tentu sobat pernah mendengar hadis Nabi  :
إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ‏‎ ‎انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ‏‎ ‎مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ‏‎ ‎صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ‏‎ ‎يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ‏‎ ‎صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan kebaikan baginya.” [HR. Muslim dalam Kitab Al-Washiyyah (4199)].
Sedekah jariyah menurut penafsiran para ahli ilmu banyak macam dan jalannya, seperti membuat sumur umum, membangun masjid, membuat jalan atau jembatan, menanam tumbuhan baik berupa pohon, biji-bijian atau tanaman pangan, dan lainnya

Jadi, menanam dan merawat tanaman dengan baik dikategorikan sebagai sedekah dan amal jariyah. Soal tanaman ini, Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,



مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا‎ ‎أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ‏‎ ‎مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ‏‎ ‎بَهِيمَةٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ‏‎ ‎صَدَقَةٌ
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya.” [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab AL-Muzaro'ah (2320), dan Muslim dalam Kitab Al-Musaqoh (3950)]
Seorang muslim yang menanam tanaman tak akan pernah rugi di sisi Allah -Azza wa Jalla-, sebab tanaman tersebut akan dirasakan manfaatnya oleh manusia dan hewan, bahkan bumi yang kita tempati. Tanaman yang pernah kita tanam lalu diambil oleh siapa saja, baik dengan jalan yang halal, maupun jalan haram, maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita. 

Kata Rosulullah:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا‎ ‎إِلَّا كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ‏‎ ‎لَهُ صَدَقَةً وَمَا سُرِقَ مِنْهُ‏‎ ‎لَهُ صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَ‏‎ ‎السَّبُعُ مِنْهُ فَهُوَ لَهُ‏‎ ‎صَدَقَةٌ وَمَا أَكَلَتْ الطَّيْرُ‏‎ ‎فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ وَلَا‎ ‎يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلَّا كَانَ‏‎ ‎لَهُ صَدَقَةٌ
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya.” [HR. Muslim dalam Al-Musaqoh (3945)]



Subhanallah sungguh mulia orang yang perhatian terhadap tanaman. Jadi ingat dengan petani . Pasti pahalanya luar biasa. Di tengah terik mentari, mereka telaten menyiangi sawahnya sampai melahirkan bulir-bulir padi yang sehat untuk diolah menjadi beras dan nasi. Petani buah, sayur-sayuran, dan sebagainya yang tiap hari kita konsumsi.  Pahalanya akan mengalir selama pohon dan tanaman itu masih ada.

Saking besarnya manfaat bertanam dalam suatu riwayat Rosulullah mengingatkan :
إِنْ قَامَتْ السَّاعَةُ وَبِيَدِ‏‎ ‎أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنْ‏‎ ‎اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَقُومَ حَتَّى‎ ‎يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ
“Jika hari kiamat telah tegak, sedang di tangan seorang di antara kalian terdapat bibit pohon korma; jika ia mampu untuk tidak berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah.” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/183, 184, dan 191), Ath-Thoyalisiy dalam Al-Musnad (2068), dan Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (479). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 9)]

Seorang pengusaha sukses yang gemar tanaman juga pernah mengatakan, jika bisnismu ingin maju, pelihara dan rawatlah tanaman yang ada di rumahmu dengan baik. Jangan sampai mereka menjadi seonggok batang kayu yang rapuh.  Kamu selalu ingin rezekimu dijamin keberkahannya oleh Allah, maka mulailah merawat tanamanmu dengan baik. Mari kita lebih memperhatikan kehidupan tanaman kita !

Nah, suamku yang sedang berbisnis, mencoba menerapkannya, Alhamdulillah bisnis ekspedisi suami saya berjalan lancar dan berkah :)