Jual Daster Batik

Jual Daster Batik

Berbisnis Tulisan Itu Writerpreneur

Menjadi penulis memang harus bisa menulis segala hal. Mulai dari hal-hal yang disuka sampai yang tidak disuka, sepertinya harus dilalap. Betul nggak sih ? 

Ya, ada yang bilang kalau mau menjadi penulis handal, setidaknya harus bisa menulis segala hal. Makanya, profesi penulis itu tergolong prestise. Kalau saya, yang tengah menggeluti dunia writerprenuer, atau "penulis bayaran", setidaknya bisa menulis sesuai pesanan klien, that's it. Klien maunya apa, yaaa sebisa mungkin deh dipenuhi. Alhamdulillah, beberapa klien puas. Mulai dari klien pariwisata, kontraktor stand, travel, sampai pemerintahan. Indikasinya mereka puas, ada order berulang ;). Bahkan ada klien pemerintahan  telah mengontrak saya untuk mengisi contentnya selama setahun, plus beberapa publikasi seperti leaflet, buklet, dan katanya sih mau dikasih proyek juga untuk pembuatan buku profil. Alhamdulillah, kalau jadi. 

Tawaran sosial media dari berbagai klien pun mulai berdatangan. Hhehe..tapi belum rejeki, si kliennya kalah bidding. Ada bagusnya juga sih nggak deal, intinya saya harus fokus dulu mengerjakan sejumlah PR sosial media dari klien pemerintahan saya. Jam terbang saya di sosial media juga belum mumpuni. Ya..itung-itung mantepin dulu deh skillnya.

Kali ini saya mendapatkan tawaran membuat profil perusahaan untuk website. Tapi harus dengan bahasa Inggris..Hmm..jujur ga percaya diri ngerjainnya. Mungkin kalau berbicara dalam bahasa Inggris, bisa lah, yang penting lawan bicara mengerti apa yang kita omongkan, dan kita pun bisa merespon yang mereka utarakan. Itu sih kuncinya kalau conversation. Nah, kalau nulis..hmm give up deh. Kebayang complicated-nya mencari vocabulary yang pas sesuai penempatannya, gramarnya, dan sebagainya. Dan, kita pun harus familiar dengan istilah yang biasa dipakai pada dunianya mereka.

 Klien saya ini adalah perusahaan gas. Nggak tanggung-tanggung, klien web saya yang sebenarnya klien perusahaan gas itu meminta saya membuat profil untuk dua perusahaan. Beuhh..satu sisi ini tantangan, sisi lain, lagi-lagi saya ngga PD. Akhirya saya tolak halus dengan alasan belum mahir menulis in english. Sekalipun saya sanggupi, saya butuh translator. Karena yang biasa-biasanya begitu. Saya menulis in bahasa, kemudian ditranslate in english. Klien saya itu pun langsung menyanggupi. Dan, deal deh.

Beberapa hari setelah deal, saya langsung bertemu dengan klien yang perusahaan gas itu. Kantornya di Bakti Tower-Epicentrum, Kuningan. Janjian jam 10, jam 7 saya sudah berangkat dari rumah. Cileungsi-Jakarta dengan segudang kemacetannya, selalu menahan saya di jalan kurang lebih 3-4 jam. Benar saja, sampai di kantor klien pukul 10:00, tepat. Itu pun sudah pakai jasa ojek. Alhamdulillah nggak telat. Di brief sebentar oleh klien web saya, kemudian kami langsung ke perusahaan gas itu. 

Sebelumnya, saya sudah mendalami dunia tata niaga gas dan broswhing tentang perusahaan gas itu termasuk ownernya. Ternyata perusahaan ini belum sama sekali berkenalan dengan google. Sampai jam 3 malam saya pelototin google, tidak juga menemui hasil. Ownernya pun sedikit sekali terdeteksi, Paling cuma lewat facebooknya. Linkedinnya terbatas sekali. Riset mendalam sebelum wawancara memang sudah menjadi SOP. Saya harus menggali sedalam-dalamnya materi dari narasumber. Meski tidak menemukan hasil sesuai harapan, setidaknya dunia bisnis gas sudah saya pahami dan jadi percaya diri menghadapi klien.

Pukul 11 kurang, kami sudah diterima di ruangan klien. Rupanya saya bertemu langsung dengan ownernya. Doi ternyata pernah punya PH advertising dan sangat mengerti dunia desain. Wahh, klien web saya..lumayan habis dikritisi konsep dummynya. Agak berdebar juga bekerja sama dengan klien gas ini, secara doi tau betul dunia copy writer. Untung saja di awal saya sudah memperkenalkan diri sebagai jurnalis, jadi doi bisa langsung menilai seberapa jauh kapabilitas saya. Dan, memang doi di akhir wawancara saya, doi langsung bilang, "beda ya seorang copy writer dan seorang jurnalis itu". Kalau copy writer kerjanya banyak ngopi dan ngeroko," diam trus jadi deh," hahhaha.." katanya. Saya menanggapi," Ya Pak, kalau jurnalis, banyak menggali hal-hal detil untuk mencari sisi menarik dan karakteristik dari suatu obyek.." Doi mengangguk-angguk. 

Rupanya, hasil penggalian saya juga kurang sesuai harapan. Doi tidak mau ditulis secara detil dan gamblang dalam company profilenya. Ia ingin ditulis yang umum-umum saja. Membuat saya jadi bingung. Karena yang saya pahami, untuk service atau produk yang akan dijual setidaknya harus jelas. Nah,,,ini doi malah ga mau didetilkan. "Pokoknya tulis aja melayani banyak hal di bidang energi, Tidak perlu dirinci apa saja."begitu katanya.

Perusahaannya memang baru seumur jagung. Baru didirikan tahun 2012 dan 2013. Mungkin kliennya belum banyak juga. Tapi doi mengaku sudah mengenal dunia bisnis gas sudah lama banget. Hhehe rupanya bapaknya doi seorang konsultan gas. Sejak kecil malah doi mengakui sudah mengenal gas dari melihat bagaimana bapaknya bekerja. Ya iyalah... Whatever, yang jelas, saya bingung menulisnya. Jawabannya umum banget. Saya terus pancing, dia memaparkan detilnya, tapi nggak mau ditulis terperinci alias disebutin apa aja service dan produknya. Bingungkan ...Udah gitu, doi belum memiliki company profile atau sumber-sumber tertulis yang bisa jadi bahan. Minimal service-nya aja deh. Welehh..apa yang mau ditranslate kalau gini. Padahal udah bilang ke translator bakal ada 10 halaman.

Akhirnya semalaman suntuk saya membuat skrip in english langsung. Saya browshing ke segala website perusahaan gas. Mencari kata-kata yang familiar di dunia natural gas sekaligus Mencocokkan "apa yang klien mau". Alhamdulillah kelar satu perusahaan. Perusahaan satunya lagi, masih dikerjakan. Tapi meski dah kelar satu, masih harap-harap cemas, klien setuju atau tidak. Semoga aja nggak ada masalah yang krusiallah alias ga banyak diobrak-abrik lagi. Ya..beginilah sisi dari pekerjaan writerpreneur..





5 komentar:

  1. waw... jusnalist dan copywriter ternyata beda ya mbak. selamat deh mbak dapat orderan dan salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mas sarofudin terima kasih ya atas kunjungan ke blog yg jarang diurus ini hehe..ya jurnalis dan copy writer itu beda. seorang jurnalis bisa jadi copy writer, seorang copy writer belum tentu bisa jadi jurnalis.. Intinya copy writer itu kreatif dan pandai menyederhanakan hal yang rumit dengan hanya beberapa kata. Tp kalau jurnalisnya mau belajar kreatif sih bisa aja..btw, makasih ya dah berkomentar

      Hapus
    2. kalau conten writer itu masuk jurnalist apa copy writer mbak?

      Hapus
    3. dari sisi pekerjaan lebih cenderung ke copy writer mas..

      Hapus
  2. Waahhh keren deh kerjaan mbak :) buat saya wanita yg berkerja dibidang kepenulisan dan kerjanya dari rumah itu kereeenn abis :))

    BalasHapus

Terima kasih atas masukan dan komentarnya.